BABP Bakal Masuk Bank BUKU III Setelah Rights Issue

PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) mengincar dana Rp 4 triliun dari rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jun 2021, 20:10 WIB
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Semenjak mengantongi izin digital onboarding dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank diminati banyak investor.

"Semenjak kami mendapatkan lisensi digital banking dari OJK banyak investor yang datang ke kami. Jadi ini hampir tiap hari kami presentasi ke investor untuk rights issue-nya MNC Bank,” ujar Direktur Utama BHIT, Darma Putra dalam paparan publik, ditulis Rabu (16/6/2021).

Darma mengatakan, pihaknya telah presentasi ke banyak pihak untuk menawarkan investasi melalui rights issue, di antaranya kepada investor retail, perusahaan pembiayaan luar negeri, hingga institusi lokal.

"Jadi enggak menutup kemungkinan kami akan mencari investor strategic. Bisa dari Jepang, manapun yang minat di digital banking ini, karena minatnya luar biasa,” kata dia.

Darma menyebut beberapa perusahaan internasional seperti Marubeni dan Sumitomo telah melakukan pembicaraan dengan MNC Bank.

"Seperti Marubeni dan Sumitomo udah berkali-kali. Terakhir ada juga investor dari Jepang berkunjung ke kami," Darma menambakan.

Darma menyebutkan fund-fund besar yang investasinya fokus di digital seperti BA Capital, Infinity, juga sudah bertemu dengan pihak MNC Bank untuk membicarakan rencana Perseroan dalam digitalisasi dari seluruh financial services dibawah MNC Kapital

Saat ini kami belum memutuskan. Yang pasti banyak sekali yang tertarik untuk masuk dalam rights issue ini. Jadi kami sangat yakin rights issue ini akan berhasil dan kita akan rights issue sekitar Rp 4 triliun supaya MNC Bank bisa langsung naik ke BUKU III," ujar Darma.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gelar Rights Issue

Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan menggelar Penawaran Umum Perdana (VIII) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada 9 Juni 2021.

Melalui aksi korporasi itu, Perseroan optimistis dapat meraup dana segar Rp 4 triliun sehingga Bank MNC Internasional bisa masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III atau bank dengan modal inti di atas Rp 5 triliun.

"Kami sangat yakin rights issue ini akan berhasil dan kita akan rights issue sekitar Rp 4 triliun supaya MNC Bank bisa langsung naik ke BUKU III," ujar Direktur Utama PT MNC Investama Tbk (BHIT), Darma Putra seperti dikutip, Rabu, 16 Juni 2021.

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebesar 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT VIII.

Sementara harga penawaran saham baru belum ditetapkan. Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. 

Setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 12 Agustus 2021 pukul 16.15 WIB berhak atas 1 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama sepuluh hari kerja mulai tanggal 16 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2021. 

"HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi,” seperti dikutip dari prospektusnya di keterbukaan informasi BEI.

Untuk potensi investor, Darma mengatakan pihaknya telah melakukan presentasi ke banyak pihak untuk menawarkan investasi melalui rights issue, di antaranya kepada investor ritel, perusahaan pembiayaan luar negeri, hingga institusi lokal.

"Jadi enggak menutup kemungkinan kami akan mencari investor strategic. Bisa dari Jepang, manapun yang minat di digital banking ini, karena minatnya luar biasa,” kata dia.

Darma menyebut beberapa perusahaan internasional seperti Marubeni dan Sumitomo telah melakukan pembicaraan dengan MNC Bank.

"Seperti Marubeni dan Sumitomo udah berkali-kali.  Terakhir ada juga investor dari Jepang berkunjung ke kami,” ujar Darma.

Darma menyebutkan fund-fund besar yang investasinya fokus di digital seperti BA Capital, Infinity, juga sudah bertemu dengan pihak MNC Bank untuk membicarakan rencana Perseroan dalam digitalisasi dari seluruh financial services di bawah MNC Kapital

"Saat ini kami belum memutuskan. Yang pasti banyak sekali yang tertarik untuk masuk dalam rights issue ini. Jadi kami sangat yakin rights issue ini akan berhasil dan kita akan right issue sekitar Rp 4 triliun supaya MNC Bank bisa langsung naik ke BUKU III," ujar Darma.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari PUT VIII setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan, dan mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya