Liputan6.com, Kendari - Masjid Al Alam Kendari bakal menjadi lokasi penyelenggaraan Munas Kamar Dagang Industri Kadin Indonesia ke-VIII tahun 2021, 30 Juni 2021 hingga 2 Juli 2021. Berada di tengah Teluk Kendari, Al Alam merupakan ikon baru wisata religi di Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, Bali disebut-sebut bakal menjadi lokasi pelaksanaan Munas Kadin. Namun, Kadin Indonesia memilih alternatif lain karena alasan kasus Covid-19 yang sempat meningkat dan kesiapan panitia Munas Kadin di Sulawesi Tenggara sudah mencapai 80 persen.
Ketua Kadin Sulawesi Tenggara Anton Timbang juga menegaskan soal kesiapan pihaknya menghadapi event ini. Menurutnya, panitia sudah bekerja keras menyukseskan acara ini. Dia juga menyatakan, pengusaha di Sultra sudah menunggu momen Munas sebagai salah satu langkah jitu meningkatkan perkembangan industri dan UMKM.
Baca Juga
Advertisement
Koordinator Media Center Munas Kadin, La Ode Rahmat Apiti menyatakan, saat ini pembahasan sudah final soal lokasi acara pelaksanaan di Kota Kendari. Hal ini, berdasarkan koordinasi pengurus Kadin Sulawesi Tenggara bersama Pengurus Kadin Indinesia di Jakarta, Selasa (16/6/2021).
"Finalisasi lapangan kami sudah laporkan, rencana pembukaan akan dihadiri Presiden Joko Widodo," kata La ode Rahmat Apiti.
Menurutnya, selain Masjid Al Alam Kendari, ada tiga alternatif lokasi yang ditawarkan, yakni, Hotel Claro Kendari, kawasan Eks MTQ, dan lokasi Masjid Al Alam. Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi sebelumnya memberikan masukan terhadap lokasi ini.
"Kadin pusat akan menyampaikan hasil koordinasi kami ke presiden soal lokasi," La Ode Rahmat menambahkan.
Diketahui, Al Alam yang rencananya akan dipakai menjadi lokasi Munas Kadin, mulai dibangun sejak 2010 lalu pada masa pemerintahan Gubernur Nur Alam. Ini merupakan salah satu masjid dengan lokasi paling unik di Indonesia karena posisinya berada di tengah Teluk Kendari.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Gubernur Dorong Jadi Wisata Religi
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mendorong lokasi Al Alam menjadi wisata religi di wilayah Sulawesi Tenggara. Kerap menjadi lokasi perhelatan sejumlah event lokal dan nasional, Ali Mazi mendorong semua pihak terkait untuk memanfaatkan destinasi ini agar lebih populer.
Beberapa bulan sebelumnya, sebagian sisi jalan menuju lokasi masjid sempat terkena abrasi. Ali Mazi langsung turun meninjau lokasi saat itu juga dan meminta perbaikan secepatnya.
"Tidak bisa dibiarkan, kalau begini terus jalan bisa rusak karena terkikis air laut. Makanya, untuk hal-hal seperti ini boleh saja menggunakan biaya tak terduga," ujar Ali Mazi
Dia menegaskan, lokasi Al Alam juga menjadi lokasi utama ibadah umat muslim di Kendari. Sehingga, ia tidak menginginkan kerusakan sisi jalan malah menghambat orang lain untuk beribadah.
Soal informasi pelaksanaan Munas yang pindah ke Bali, Koordinator Media Center Munas Kadin Indonesia di Sulawesi Tenggara, La Ode Rahmat Apiti menyatakan, informasi ini hoax.
"Rapat tadi sudah pembahasan teknis dan ketum kadin pusat berpesan agar teman-teman Kadin Sultra jangan terpengaruh dengan hoaks," ujarnya.
Dia memastikan, kesiapan sudah 80 persen soal akomodasi dan fasilitas. Panitia juga sudah menyiapkan sejumlah lokasi wisata di sekitar lokasi yang bisa dinikmati peserta dari 33 provinsi.
Rahmat mengatakan, Hotel Claro dan sejumlah lokasi, sudah dipesan khusus bagi peserta munas. Soal lokasi munas, menurutnya pihaknya akan berupaya memberikan fasilitas maksimal selama peserta berada di Kota Kendari.
Advertisement