Liputan6.com, Jakarta Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane telah berpulang. Almarhum mengembuskan nafas terakhirnya di RS Mitra Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 16 Juni 2021 akibat terpapar Covid-19. Berita ini terpopuler pertama di top 3 news, Rabu kemarin.
Kabar meninggalnya Neta S Pane dibenarkan oleh sahabatnya, Yon Moeis. Menurut Yon, almarhun telah mendapatkan perawatan intensif di RS Mitra Bekasi sejak tanggal 5 Juni 2021.
Advertisement
Sementara itu, dalam rapat perdana bersama Komisi III DPR, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberan lima zona merah Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
Ada 103 kasus aktif Covid-19 yang ditemukan dalam lima klaster tersebut usai dilakukan tracing dari 1.568 orang. Kelima klaster itu adalah Cipayung, Cilincing, Kelapa Dua, Kayu Putih, dan Ciracas.
Terkait jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Kapolri mengatakan bahwa pihaknya berencana akan membongkar jalur tersebut setelah nendapat masukan dari sejumlah pihak.
Ada pun alasan di balik pembongkaran tersebut karena jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin dinilai telah diskriminatif.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 16 Juni 2021:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Ketua Presidium IPW Neta S Pane Meninggal karena Covid-19
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat hari ini, Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 10.40 WIB.
Sahabat almarhum, Yon Moeis mengatakan, Neta meninggal dunia karena sebelumnya terpapar Covid-19.
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dikabarkan meninggal dunia. Informasi yang beredar di kalangan wartawan menyebut, Neta meninggal hari ini, Rabu (16/6/2021).
"Innalilahi Wa Innailahi Rojiun. Mohon doanya untuk sahabat sekaligus saudara kita, H. Neta Saputra Pane, yang telah menghadap Sang Khalik pada Rabu, 16 Juni 2021," bunyi pesan singkat tersebut.
Neta dikabarkan meninggal sekitar pukul 10.40 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat. Dalam pesan tersebut juga menyelipkan doa untuk almarhum.
Advertisement
2. Kapolri Beberkan 5 Zona Merah Covid-19 di Jakarta
Pada rapat bersama Komisi III DPR RI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan ada 5 klaster Covid-19 zona merah di DKI Jakarta.
"DKI Jakarta terdapat 5 klaster Covid DKI, yaitu di Cipayung, di Cilincing, di Kelapa Dua, di Kayu Putih, dan di Ciracas," ujar Listyo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dari 5 klaster tersebut, lanjut dia, ditemukan 103 kasus aktif Covid-19. Bahkan, dari hasil tracing yang ada di sana, jumlah itu terus mengalami peningkatan kasus.
"1.568 orang yang kami tracing, di 5 klaster tersebut, terdapat 103 orang kasus aktif di 5 klaster dan saat ini terus terjadi peningkatan," kata Listyo.
Saat ini, menurut dia, kelima wilayah itu telah diterapkan PPKM mikro dengan pengetatan 3 M dan peniadaan kehiatan masyarakat yang memicu kerumunan hingga pendekatan dengan Tokoh masyarakat.
3. Kapolri Akan Bongkar Jalur Sepeda Permanen di Jalan Sudirman-Thamrin
Komisi III DPR RI meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membongkar jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, karena dianggap diskriminatif. Kapolri pun menerima usulan itu dan berencana membongkarnya.
“Prinsipnya terkait dengan jalur sepeda, kami akan terus mencari formula yang pas, kami setuju untuk masalah yang permanen itu nanti dibongkar saja,” kata Listyo Sigit di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Kapolri menyebut, pihaknya akan melakukan studi banding ke negera sahabat pengguna jalur sepeda. Nantinya hasil studi itu akan dikoordinasikan dengan Pemda DKI dan Kemenhub.
Ia berjanji akan memperbaiki kebijakan jalur sepeda tidak hanya di Jakarta melainkan daerah lain yang memilki jalur sepeda khusus. Ke depan ia menargetkan tidak ada diskriminasi maupun saling ganggu antar pengguna jalan.
Pernyataan Kapolri itu merespons masukan dari Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi NasDem Ahmad Sahroni yang meminta jalur sepeda di Sudirman-Thamrin, Jakarta dievaluasi. Dia tak ingin ada diskriminasi antara road bike dan sepeda lipat
Advertisement