Liputan6.com, Jakarta Di tengah situasi pandemi dan lonjakan kasus Covid-19, membuat kesehatan menjadi perhatian utama bagi setiap orang dan keluarga. Penting untuk memastikan asupan makanan sehat, istirahat yang cukup dan menjaga pikiran agar tidak mudah stres. Selain memperhatikan kondisi keluarga, kamu yang punya hewan peliharaan seperti kucing, juga tidak boleh abai bila ada sesuatu yang berubah dan tidak normal.
Kucing termasuk hewan yang ahli menyembunyikan penyakit. Hal ini membuat pemilik kucing sering kali baru mengenali kucingnya sedang sakit saat penyakitnya memburuk atau bertambah parah. Penyebab umum kucing tidak menunjukkan rasa sakitnya adalah karena mereka tidak memiliki hubungan emosional dengan ketidaknyamanannya.
Advertisement
Sebagai predator kecil, kucing cenderung menerima rasa sakit atau penyakit sebagai hal yang normal dan akan terus menjalankan hidupnya. Baru setelah sakitnya makin parah, tanda penyakitnya menjadi jelas bagi orang-orang di sekitarnya.
Untuk melihat kucing sakit atau tidak bisa, kamu bisa mengetahui dari perubahan perilaku dan kebiasaannya.
1. Kehilangan nafsu makan
Kehilangan nafsu makan bisa menjadi hal yang normal bagi kucing, tetapi hal itu tidak boleh diabaikan. Bila kucing sesekali melewatkan makan, namun sebaliknya makan dengan normal, kamu harus memperhatikan rutinitasnya.
Bila kucing berhenti makan sepenuhnya atau hanya makan dalam jumlah kecil, maka kamu perlu memeriksakannya. Kurang makan bahkan selama beberapa hari dapat menyebabkan masalah serius, seperti perlemakan hati atau lipidosis hati.
2. Nafsu makan meningkat
Nafsu makan yang meningkat juga bisa menjadi pertanyaan, terutama jika muncul tiba-tiba pada kucing yang lebih tua. Bisa saja kucing mengalami hipotiroidisme (kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup), dalam hal ini dokter hewan perlu melakukan tes untuk memastikannya.
Selain itu, nafsu makan yang meningkat juga tidak boleh diabaikan, bahkan pada kucing yang lebih muda. Jika tidak disebabkan penyakit, itu bisa menyebabkan makan berlebihan dan obesitas.
3. Rasa Haus Meningkat
Rasa haus yang meningkat bisa berarti banyak hal pada kucing. Paling sering itu berarti ada masalah dengan ginjal atau saluran kemih. Banyak pemilik bahkan tidak pernah melihat kucing mereka minum air. Jadi, jika kamu mulai memperhatikan kucing di dekat wadah air lebih dari sebelumnya, itu bisa menunjukkan sesuatu yang tidak beres.
4. Perubahan buang air kecil
Perubahan buang air kecil selalu penting untuk diperhatikan. Perubahan ini sering kali mengindikasikan masalah saluran kemih atau masalah ginjal.
Apabila kamu melihat perubahan frekuensi atau kuantitas urin, buang air kecil yang tidak tepat, atau darah dalam urin, jadwalkan janji dengan dokter hewan. Jika kucing kesulitan buang air kecil dan tidak ada yang keluar, ini mungkin keadaan darurat terutama pada kucing jantan.
Advertisement
5. Perawatan Diri yang Berlebihan
Kucing terus-terusan menjilati bulu mungkin merupakan perilaku biasa, namun perilaku ini bisa juga menandakan kalau kucing memiliki masalah kulit atau kesakitan. Jika kucing grooming terlalu intens, cobalah melihat lebih dekat bagian tubuh dan bulu-bulu. Bila menemukan kulit kering, mengelupas dan kemerah-merahan segera mengunjungi dokter hewan untuk mengetahui akar masalahnya.
Perubahan kepribadian
Perubahan kepribadian mungkin normal jika terjadi seiring waktu, terutama seiring bertambahnya usia kucing. Namun, jika kucing yang biasanya bersahabat menunjukkan agresi, atau kucing yang bahagia dan percaya diri tiba-tiba bertingkah ketakutan, kamu perlu mengonsultasikannya lebih jauh dengan dokter hewan. Jika kucing tampak bingung atau kehilangan arah, ini adalah situasi yang lebih mendesak untuk mencari tahu akar masalahnya.
Masih banyak tanda-tanda lain yang bisa menunjukkan kalau kucing sedang sakit atau tengah menderita. Dari kondisi mata, hidung telinga, hingga bagian tubuh lain.
Makanan Kucing
Untuk menjaga kucing tetap aktif dan sehat, jangan lupa untuk selalu memenuhi nutrisinya lewat pilihan makanan kucing yang tepat. Salah satunya dengan memberikan makanan kering, Muezza. Muezza dibuat dari bahan-bahan alami yang diolah dengan teknologi modern, tanpa menambahkan bahan sintetik. Formulanya dirancang dengan tepat karena melibatkan ahli gizi.
Selain sehat, Muezza juga telah sertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand, sehingga bisa membuat pemiliknya lebih leluasa mengurus hewan peliharaannya. Mulai dari membelai tanpa takut terkena air liur kucing, membersihkan food bowl di tempat cuci piring, membawa makanan kucing bepergian, atau memegang dan menyimpan makanannya.
Tersedia dalam 4 varian rasa yang bakal jadi favorit anabul, dapatkan Muezza yang laris manis di kalangan catlover hanya dengan memesannya di Shopee maupun Tokopedia.
(*)
Advertisement