Liputan6.com, Jakarta - Setiap muslim maupun muslimat tentunya mengetahui adanya sholat wajib dan sholat sunah. Sholat wajib adalah sholat 5 waktu yang ditunaikan setiap hari.
Adapun sholat sunah yakni sholat yang dianjurkan diikerjakan, namun tak diwajibkan. Dengan demikian, tidak berdosa tatkala ditinggalkan.
Satu di antara sholat sunah adalah sholat hajat. Dengan mengetahui tata cara sholat hajat, tentunya bakal memudahkan setiap umat Islam dalam mengerjakannya.
Sholat hajat adalah sholat yang dilaksanakan saat seseorang mempunyai suatu keinginan ataupun hajat. Seseorang yang menunaikan sholat ini memiliki harapan bahwa keinginannya ataupun hajatnya dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Tentu saja, keinginan ataupun hajat yang diminta sesuai dengan syariat-syariat Islam dan dipandang baik. Bukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Memohon sebuah keinginan saat melaksanakan sholat hajat biasanya untuk meminta sukses dalam hal karier, jodoh ataupun perlindungan dan lain sebagainya.
Dalam hadis pun dijelaskan mengenai sholat hajat, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian sholat dua rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘allaihi wasallam pun mengajarkan bahwa kita senantiasa untuk meminta kepada Allah SWT melalui sholat. Terutama, bila sedang dalam kondisi memilliki hajat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keutamaannya
Panduan sholat hajat sendiri termasuk mudah untuk dikerjakan. Dalam tata cara sholat hajat, waktu yang dilakukan bisa kapan saja. Kecuali, pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat.
Sholat hajat dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Selain berdoa untuk memperoleh keinginan, melakukan sholat hajat pun memiliki banyak keutamaan di antaranya:
1. Memperoleh pahala dari Allah SWT.
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Mendapatkan perasaan yang tenang.
4. Rasa tawakal yang lebih kuat.
Advertisement
Panduan Sholat Hajat
Pada tata cara sholat hajat yang tidak ada larangan waktu mengerjakan selain di waktu yang memang dilarang sholat, hal ini dimaksudkan kaum muslim dilarang mengerjakan setelah sholat Subuh hingga matahari terbit dan juga setelah waktu Asar hingga matahari terbenam.
Hanya saja, waktu terbaik yang bisa dikerjakan untuk sholat hajat adalah saat malam hari. Terutama pada pertengahan ataupun sepertiga akhir malam.
Tata cara sholat hajat tidak memiliki perbedaan dengan sholat-sholat lainnya. Hal yang membedakan terletak pada niatnya.
Dan tentunya sebelum melaksanakan sholat, setiap muslim maupun muslimat diharuskan suci dari hadas kecil ataupun hadas besar sebagai salah satu syarat sahnya sholat. Baik itu suci pakaian, tempat sholat, dan badan.
Simak tata cara sholat hajat lengkap yang mustajab yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber:
1. Niat Sholat Hajat
Niat pada sholat hajat juga diucapkan dalam hati seperti pada umumnya. Karena yang terpenting ialah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan juga mengharap ridha-Nya. Dan berikut lafadzh niat shalat hajat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku berniat shalat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala”
2. Membaca Doa Iftitah dan Al-Fatihah
Urutan kedua dalam tata cara sholat hajat ialah membaca do’a iftitah setelah takbiratul ikhram. Berikut bunyi dari do’a iftitah:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْ
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Setelah membaca do’a iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Karena apabila tidak membaca surat Al-Fatihah, maka sholatnya tidak sah. Sebab, Al-Fatihah merupakan bacaan wajib setiap sholat.
3. Membaca Surat Pendek
Membaca suratan pendek dapat dilakukan dengan membaca surat yang biasa dibaca saat melakukan sholat. Namun pada tata cara sholat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada rakaat pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk rakaat kedua kamu bisa membaca ayat kursi.
4. Ruku dengan Tuma’ninah
5. Iktidal dengan Tuma’ninah
6. Sujud dengan Bacaan Tuma’ninah
7. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma’ninah
8. Sujud Kedua dengan Tuma’ninah
9. Melakukan Rakaat Kedua
Dalam melakukan rakaat kedua tata cara sholat hajat yang dilakukan sama dengan rakaat pertama. Namun pada rakaat kedua suratan pendek yang sebaiknya dibaca ialah ayat Kursi. Meskipun bisa membaca surat lainnya.
10. Salam
Setelah rakaat kedua selesai, bisa mengakhirinya dengan salam. Tapi, bila bila ingin melanjutkan sholat hajat, kamu bisa kembali berdiri setelah melakukan salam.
Setelah melaksanakan sholat hajat juga dianjurkan membaca doa-doa pada sholat hajat. Lebih baik lagi, bila melakukan sujud dengan maksud tadzallul setelah salam. Hal ini dimaksudkan merendahkan diri pada Allah Ta’ala.
Dan saat sujud ini dilakukan bisa membaca:
“Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil ‘aliiyil ‘adzim.” Sebanyak 10 kali.
Setelahnya kamu membaca: “Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad.” sebanyak 10 kali juga.
Terakhir, membaca doa keselamatan dunia dan akhirat: “Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah wa fil’akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar."
Doa Sholat Hajat
Dalam tata cara shalat hajat dianjurkan untuk membaca doa setelah selesai sholat hajat. Seperti dikutip dari Dream.co.id berikut tata cara doa selepas sholat hajat.:
1. Bertawassul dengan membaca surat Al-Fatihah kepada Rasulullah beserta keluarganya, para shabat, ulama, guru, orang tua dan semua umat muslim.
2. Setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat Al-Falaq, An-Naas serta Ayat Kursi di mana masing-masing sebanyak 3 kali.
3. Dilanjutkan dengan membaca doa sholat hajat.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ ولا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضاًإلّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمينَ
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
4. Setelah membaca doa di atas, bisa menyampaikan segala keinginan dan hajat dengan bahasa masing-masing. Karena doa yang baik ialah doa yang dapat dimengerti maknanya.
Melakukan sholat hajat pun tidak dibatasi oleh waktu. Umat Islam bisa melaksanakan sholat hajat sesering mungkin. Hal ini lantaran selama masih hidup keinginan dan dan hajat akan terus ada, sehingga sholat dan usaha juga harus tetap dikerjakan beriringan.
Dan tata cara sholat hajat yang mustajab di atas bisa dikerjakan demi memperoleh sesuatu yang baik.
Reporter:
Novita Ayuningtyas
Advertisement