Liputan6.com, Bandung Bandung siaga satu COVID-19, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy meminta masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Siaga satu ini ditetapkan selama sepekan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga 1 (satu) waspada COVID-19 untuk wilayah Bandung Raya. Hal itu menyusul lonjakan kasus aktif COVID-19, terutama di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Advertisement
"Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar," kata Muhadjir usai meninjau fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021).
"Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin, perkembangan COVID-19 akan tidak terkendali."
Penetapan status Bandung Raya siaga satu selama sepekan disebabkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat kembali masuk kategori zona paparan tinggi (zona merah) COVID-19. Kawasan Bandung Raya sendiri terdiri dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Lonjakan COVID-19 Akibat Arus Balik Mudik
Pengetatan protokol kesehatan, ungkap Menko Muhadjir Effendy, menyusul dengan pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan adanya varian baru COVID-19 yang berasal dari India (varian Delta) masuk ke Indonesia.
Hal itu ditekankan agar protokol kesehatan dapat menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi terjadinya penularan varian baru virus Corona.
Lonjakan kasus COVID-19 di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa, termasuk salah satunya, yaitu Jawa Barat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta perhatian khusus, mengingat hal itu terjadi disinyalir dampak dari arus mudik Lebaran 2021.
"Sebagian (lonjakan) akibat arus balik mudik, karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa COVID-19, kemudian menciptakan klaster keluarga," tambah Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Ada juga klaster acara keluarga, termasuk pesta pengantin dan kalster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran COVID-19 akibat klaster ziarah."
Advertisement
Penyekatan dari Jakarta ke Bandung Raya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menambahkan, akibat keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan akan dapat semakin mempersulit keadaan. Kasus COVID-19 di Jawa Barat, terutama wilayah Bandung Raya akan semakin tidak terkendali.
"Ini sebetulnya hikmah, kalau taat terkendali, kalau tidak taat ini adalah contohnya (kasus COVID-19 melonjak). Jadi, mau seganas apa jenis (virus)-nya, kuncinya disiplin," pungkasnya.
Untuk mengantisipasi masuknya wisatawan datang dari Jakarta ke Bandung Raya selama sepekan masa status siaga satu, Polda setempat sudah menyiapkan beberapa posko penyekatan di sejumlah titik lokasi tertentu.
"Titiknya di mana saja itu kewenangan ada di Pak Kapolda. Pemerintah sudah menginstruksikan untuk itu," tandas Kang Emil, sapaan akrabnya.
Infografis 29 Daerah di Indonesia Masuk Zona Merah Covid-19
Advertisement