Liputan6.com, Jakarta Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Wahyuningsih menilai, efek pandemi Covid-19 membuat sebagian siswa di Indonesia tidak maksimal melakukan kegiatan belajar daring.
Menurut dia, dari 149 ribu jumlah sekolah baik negeri maupun swasta, semua kerap terkendala model belajar daring.
Advertisement
"Tidak semua bisa maksimal melaksanakan pembelajaran dari rumah," ujar Sri dalam webinar bertema Bersiap Sekolah Tatap Muka Terbatas, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Kamis (17/6/2021).
Melalui survei terhadap 50 ribu sekolah pada Maret 2021, Sri memaparkan, 78,3 persen sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan 80,4 persen kepala sekolah dan komite sekolah sepakat lakukan PTM.
Kemudian 57,8 persen sekolah melaksanakan PTM di luar sekolah atau kelas serta sebanyak 42,2 persen tidak melaksanakan PTM di luar kelas karena keterbatasan sarana dan prasarana.
"Sudah banyak kebijakan dikeluarkan. Semua kebijakan diterbitkan untuk menjaga prinsip penyelenggaraan pendidikan selama Covid-19 yaitu kesehatan dan keselamatan jadi prioritas," kata Sri.
Sri menegaskan, setiap kebijakan juga mempertimbangkan tumbuh kembang serta hak anak selama pandemi Covid-19.
Karena, kata dia, layanan pendidikan merupakan hak anak, termasuk dalam penerbitan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri atau SKB 4 Menteri.
"Perlu dorongan yang kuat dari semua pihak terhadap implementasi pembelajaran tatap muka terbatas," harap Sri.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Persiapan PTM Harus Hati-Hati
Sri mengingatkan, persiapan PTM harus dilakukan dengan kehati-hatian, persiapan matang, dan keputusan semua pihak.
Selain itu, PTM secara terbatas perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Seperti pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah harus divaksinasi secara lengkap terlebih dulu.
"Sekolah sebagai layanan publik harus memberi layanan pendidik kepada masyarakat dan putra-putri didik tetap berdasarkan persyaratan yang harus dipenuhi. Ada kurikulum khusus di masa pandemi yang sudah amat disederhanakan. Isinya hanya kompetensi dasar yang esensial saja. Namun yang perlu diperhatikan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran terhadap capaian kompetensi dasar yang esensial," dia menandasi.
Advertisement