Batu berlian permata berukuran 1.098 karat terlihat di Gaborone, Botswana, pada 16 Juni 2021. Debswana Diamond Company pada Rabu (16/6) mempersembahkan berlian 1.098,30 karat kepada Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi dan kabinet di Gaborone, ibu kota Botswana. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Seorang anggota kabinet Botswana memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Batu itu - seberat 1.098 karat - diperlihatkan kepada Presiden Mokgweetsi Masisi, dua minggu setelah perusahaan berlian, Debswana, menggalinya. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Batu berlian yang diprediksi sebagai yang terbesar ketiga yang pernah ditemukan di dunia kini ditampilkan kepada publik di Botswana, sebuah negara di selatan Afrika. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi memegang berlian permata 1.098 karat di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Permata besar ini hanya sedikit lebih ringan dari berlian terbesar kedua di dunia yang juga ditemukan di Botswana pada tahun 2015. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Ibu Negara Botswana Neo Masisi memegang berlian permata 1.098 karat di Gaborone, Rabu (16/6/2021). Belum ada keputusan apakah batu berlian yang disebutnya langka dan luar biasa itu akan dijual melalui De Beers atau lewat perusahaan milik pemerintah, Okavango Diamond Company. (Monirul Bhuiyan/AFP)
Seorang anggota kabinet Botswana memegang berlian permata di Gaborone, ibu kota Botswana, Rabu (16/6/2021). Penemuan ini terjadi pada masa yang krusial, saat penjualan berlian selama tahun 2020 anjlok akibat pandemi Covid-19. (Monirul Bhuiyan/AFP)