Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) akan memperluas jangkauan vaksinasi COVID-19 di negaranya bagi warganya yang berusia 18 hingga 59 tahun. Pemakaian vaksin COVID-19 campuran juga telah mendapat lampu hijau.
Dilaporkan Yonhap, Kamis (17/6/2021), Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) membolehkan agar pemberian vaksin Pfizer dan AstraZeneca dicampur. Vaksin akan diberikan untuk kelompok tertentu agar menunjang efikasi vaksin.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa kelompok yang menerima vaksin campuran adalah perawat kunjungan berusia 30 tahun ke atas, petugas kesehatan dan farmasi di klinik perumahan, serta polisi. Totalnya diperkirakan ada 760 ribu yang akan menerima vaksin campuran.
Kelompok itu telah mendapatkan dosis pertama vaksin AstraZeneca pada April kemarin, nantinya mereka akan disuntik Pfizer pada Juli 2021. Apabila warga enggan mendapatkan vaksin COVID-19 campuran, mereka boleh meminta jenis vaksin yang sama.
KDCA yakin bahwa tidak ada masalah keamanan dalam mencampur jenis vaksin, meski studi mengenai hal ini sebenarnya masih berlangsung secara global. Turut dilaporkan juga ada studi yang menyebut vaksin campuran justru lebih ampuh dalam meningkatkan antibodi.
Keputusan ini juga didukung oleh praktek yang sudah dilakukan di Kanada dan beberapa negara dalam mencampur dua vaksin mRNA.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Vaksin COVAX Telat
Alasan lain pemberian vaksin campuran adalah keterlambatan vaksin AstraZeneca yang tiba melalui COVAX. Sebelumnya, 835 ribu dosis AstraZeneca seharusnya tiba di akhir Juni 2021, namun mundur ke Juli 2021.
KDCA berkata Korea Selatan akan kedatangan 10 juta dosis vaksin bulan depan. Tak hanya AstraZeneca, melainkan Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Korsel, ada total 149 ribu kasus COVID-19 di negara tersebut. Sebanyak 1.994 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Korsel sedang berusaha untuk memvaksinasi total 36 juta orang hingga September mendatang. Saat ini, 14 juta orang sudah disuntik vaksin dosis pertama COVID-19.
Advertisement