Liputan6.com, Jakarta - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) cukup optimistis dengan prospek data center, utamanya di dalam negeri. Untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut, Perseroan tak segan menggandeng sejumlah mitra strategis.
"Perseroan melihat potensi data center ke depan itu sangat bagus. Kita juga mencermati perkembangan yang ada di pasar. Itu salah satu alasan mengapa Perseroan menjajaki mitra strategis," kata Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra dalam paparan publik insidentil, Kamis (17/6/2021).
Multipolar melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center.
Baca Juga
Advertisement
Untuk bisa mengembangakan bisnis data center, Perseroan menjajaki potensi kemitraan dengan pemain lain yang memiliki pengalaman lebih lama dan luas dibanding pemegang saham saat ini.
Untuk target, Perseroan tak muluk-muluk. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dari bisnis data center berada pada kisaran single digit.
"Kita targetkan tidak besar, karena pencapaian dari sisi komersial bisa dibilang tidak sebesar kalau kita masuk ke arah wholesale. Jadi masih single digit,” ujar Wahyudi.
Sementara, secara keseluruhan Perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 8-10 persen yoy untuk tahun ini. Informasi saja, sepanjang 2020, MLPT membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun. Dari pendapatan itu, MLPT mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 172,53 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bidik Sektor Potensial
Sebelumnya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) optimistis dalam melihat prospek bisnis data center pada 2021. Hal itu merujuk pada kebutuhan data center di era digitalisasi yang kian masif.
Multipolar Technology melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center. Dari 15 ribu meter persegi lahan yang dimiliki, Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra mengatakan sudah terbangun sekitar 10 ribu meter persegi.
"Dari lahan 15 ribu meter persegi, saat ini sudah terbangun kurang lebih 10 meter persegi, berupa 2 lantai gedung data center dan perkantoran, dan juga 1 gedung untuk sarana pendukung,” ujar dia dalam paparan publik insidentil, Kamis (17/6/2021).
Dari fasilitas yang sudah ada, Wahyudi mengatakan untuk lantai satu sudah siap untuk dijual dengan total mencapai 1.500 rak. Sementara untuk lantai dua masih memerlukan instalasi perangkat pendukung sebelum siap untuk dijual.
"GTN data center memiliki fokus lebih ke arah komersial. jadi kita terbuka untuk semua segmen.Jadi kita open untuk semua potensi,” kata dia.
Wahyudi mengatakan, seiring kesadaran akan pentingnya data center yang tersertifikasi, Perseroan membidik beberapa sektor yang potensial. Baik dari sisi finansial, seperti bank dan perbankan, hingga perusahaan rintisan (startup) dan bisnis digital lainnya.
"Kita melihat beberapa sektor yang kita akan fokus untuk didekati baik dari sisi finansial, bank dan insurance, juga untuk startup dan bisnis yang terkait dengan digital. Seperti inisiatif dari pemerintah e-learning, e-health itu potensi yang bisa Perseroan deketin ke depan,” kata Wahyudi.
Advertisement