Liputan6.com, Jakarta - Hidup Ludovica Sannazzaro bak di negeri dongeng. Ia dan keluarganya tinggal di Castello Sannazaro, sebuah kastil Italia abad ke-12 yang diturunkan keluarganya selama 28 generasi.
Kastil itu terletak di antara tanaman hijau yang luas di wilayah Piedmont, Italia. Melansir Insider, Kamis, 17 Juni 2021, Castello Sannazzaro memiliki luas 107.639 kaki persegi, dengan taman seluas 269.097 kaki persegi, 45 kamar, 15 kamar tidur, dan arsip sejarah yang tak ternilai dari 1163.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika saya masih muda, saya biasa menonton film Disney dengan putri, dan saya bisa berpura-pura bahwa saya adalah mereka yang berlarian di sekitar kastil atau menari di ballroom," kata Sannazzaro kepada Insider.
"Awalnya, saya bahkan tidak menyadari bahwa saya tinggal di tempat seperti ini," tambahnya. "Saya dibesarkan di sini, dan tumbuh di sini, jadi terkadang saya lupa betapa menakjubkannya ini karena ini hanya rumah saya."
Selain sebagai tempat tinggal keluarga, kastil itu juga berfungsi sebagai penginapan berkonsep bed and breakfast. Layanannya sempat ditutup dan kembali dibuka pada Mei 2021 untuk pengunjung umum.
Dalam kondisi pariwisata yang belum kembali normal, Sannazaro akhirnya memiliki banyak waktu luang. Terlebih, rencananya melanjutkan pendidikan di American Musical and Dramatic Academy, New York, tertunda akibat pandemi Covid-19. Ia pun harus menjalani karantina dan kelas daring di rumah masa kecilnya.
Sannazzaro lalu memanfaatkannya dengan mendokumentasikan kehidupannya di dalam kastil. Ia membagikannya lewat akun TikTok, @thecastlediary. Video pertamanya diunggah pada 7 Maret 2021 dan diberi judul, "Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana rasanya tinggal di kastil?".
Video itu menunjukkan kepada pengguna TikTok sekilas langit-langit lukisan dinding kastil yang dicat cerah, ruang dansa, patung kerabat masa lalu, dan arsitektur abad pertengahan. Video lainnya memamerkan gereja keluarga, rumah es yang tersembunyi di bawah bukit, penjara bawah tanah, dan lorong rahasia yang berfungsi ganda sebagai gudang anggur.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Punya Pelayan
Setelah unggahannya tersebar, ia segera menyadari bahwa banyak orang berpandangan sangat idealis tentang bagaimana tinggal di kastil.
"Kadang-kadang orang bahkan tidak tahu bahwa ada kemungkinan bagi keluarga untuk tinggal di tempat seperti ini," kata Sannazzaro. "Jadi ketika saya memulai akun, semua orang seperti, 'Oh, keren! Anda memiliki pelayan dan kepala pelayan dan orang-orang yang melayani anda.' Saya seperti, 'Sebenarnya, tidak.'"
Menurut Sannazzaro, ada beberapa pengalaman tak terduga yang menyertai fasilitas tersebut. Misalnya, WiFi dapat terlihat di sekitar tempat tinggal yang besar, bisa menjadi sangat dingin, dan salah meletakkan ponsel anda dapat berubah menjadi pencarian tak berujung.
"Ketika kami kehilangan sesuatu, sangat sulit bagi kami untuk menemukannya," kata Sannazzaro. "Sangat sulit untuk memahami di mana kami berada, jadi ketika kami ingin menemukan satu sama lain, kami menghabiskan banyak waktu hanya untuk berjalan-jalan."
Ayahnya, Count Giuseppe Sannazzaro, mengatakan pekerjaan rumah juga memakan banyak waktu."Kami memiliki pembantu rumah tangga dan seseorang yang membantu kami dengan kebun, tetapi sebagian besar, kami melakukannya sendiri," kata Giuseppe Sannazzaro, menambahkan bahwa istrinya sedang di luar memotong rumput mereka selama wawancara.
Giuseppe dan Ludovica mengatakan bahwa dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk memotong seluruh taman selama musim ini. Sementara, membersihkan satu menara saja bisa memakan waktu sampai satu hari.
Advertisement
Sejarah yang Keren
Ludovica dan Giuseppe memandang Castello Sannazzaro dengan melihat ke masa lalu. Situs kastil mengatakan Castello Sannazzaro dibangun setelah empat sepupu dari keluarga Santo Nazario (Sannazzaro) diizinkan oleh Kaisar Romawi Suci Frederick I untuk membangun sebuah kastil.
"Saya mewarisi kastil pada 1986 dari bibi buyut, tetapi kastil itu relatif tidak digunakan hingga 2006," kata Giuseppe Sannazzaro.
Saat itulah dia dan keluarganya pindah, merenovasi kastil, dan membukanya untuk diinapi pengunjung. Selama lockdown pertama di Italia tahun lalu, Giuseppe Sannazzaro memutuskan untuk mengatur arsip keluarga yang berisi semua dokumen sejarah. Dalam satu video TikTok, Ludovica Sannazzaro menunjukkan kepada pengguna sebuah surat yang ditemukan ayahnya yang ditujukan dari Paus Pius XII kepada seorang kerabat, Pangeran Jacopo Sannazzaro, atas jasanya terhadap gereja.
"Sampai tahun lalu, saya bahkan tidak menyadari betapa keren dan pentingnya sejarah keluarga kami," kata Ludovica Sannazzaro. "Dan itu juga bagian dari alasan saya memutuskan untuk membuka akun TikTok. Saya penasaran di mana saya tinggal, dan akun itu membantu saya."
"Setiap hari, saya sedikit lebih penasaran, dan saya menjelajahi tempat ini dengan mata yang sama sekali berbeda," tutup perempuan berusia 19 tahun itu. (Jihan Karina Lasena)
Kondisi Pariwisata Setelah Setahun Pandemi Covid-19
Advertisement