Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian banyak masyarakat umum, kesempatan untuk terbang ke luar angkasa, merasakan sensasi bergerak di gravitasi nol, dan melihat bulan dari dekat hanyalah sebatas mimpi.
Paling nyata, kita hanya dapat "menduga" kondisi di luar angkasa dari berbagai film, serial TV, atau dokumenter yang mengangkat cerita di luar angkasa.
Advertisement
Akan tetapi, pada 28 April 2001, Dennis Tito berhasil mewujudkan mimpinya sebagai masyarakat umum pertama yang menjelajah angkasa atau wisata luar angkasa.
Tito sendiri bukanlah seorang astronot, dia adalah seorang insinyur dan pengusaha asal Amerika Serikat berumur 80 tahun. Dikutip dari The Conversation, Jumat (18/6/2021).
Untuk satu kursi di pesawat ruang angkasa Rusia bernama Soyuz dan kesempatan berkunjung ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, dirinya rela merogoh kocek sebesar USD 20 juta atau sekitar Rp 290 miliar.
Sejak itu, dalam kurun 20 tahun hanya ada tujuh orang yang mengikuti jejak Tito melakukan wisata ke luar angkasa. Akan tetapi, jumlah tersebut akan bertambah dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Berhubung NASA masih sungkan menjadi penyelenggara wisata ke luar angkasa, banyak yang memprediksi Rusia akan menjadi "pemain utama" bagi mereka yang ingin merasakan sensasi berwisata di luar angkasa.
Namun, hal tersebut dapat digagalkan oleh bangkitnya perusahaan penerbangan luar angkasa swasta seperti Blue Origin, Virgin Galactic dan SpaceX.
Dengan semakin terbukanya akses dan banyak orang yang rela mengucurkan uang untuk menjelajah di luar angkasa, ketiga perusahaan swasta tersebut berlomba-lomba menawarkan "paket" wisata langka tersebut.
Salah satu orang pertama yang mengambil kesempatan itu adalah miliarder asal Jepang, Yusaku Maezawa.
Walau tidak menyebutkan berapa uang yang dihabiskan untuk perjalanan pribadi mengelilingi bulan dan kembali ke Bumi dengan SpaceX, Yusaku direncanakan akan melesat ke luar angkasa pada 2023.
Paling terkini adalah seseorang mengeluarkan USD 28 juta atau Rp 404 miliar, untuk terbang dengan pesawat New Shepard Blue Origin bersama dengan pemilik perusahaan penerbangan luar angkasa tersebut.
Yup, meski belum diungkap siapa namanya. Dia akan mendapatkan kesempatan langka untuk berwisata ke luar angkasa bersama dengan miliarder Amazon, Jeff Bezos, dan saudaranya, Mark Bezos pada Juli 2021.
Sementara itu, SpaceX saat ini berencana untuk meluncurkan dua penerbangan wisata antariksa. Pertama dijadwalkan pada awal September 2021, didanai oleh pengusaha miliarder Jared Isaacman.
Perjalanan lainnya direncanakan untuk 2022, diselenggarakan oleh Axiom Space. Perjalanan ini akan memakan biaya USD 55 juta atau Rp 793 miliar untuk penerbangan dan menginap di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Seru, bukan?
(Ysl/Isk)