Liputan6.com, Jakarta - Bandung menjadi salah satu kota di Jawa Barat yang juga mengalami kenaikan kasus Covid-19. Guna menekan lonjakan kasus positif, vaksinasi Covid-19 secara massal digelar Pemerintah Kota (Pemkot) setempat pada Kamis, 17 Juni 2021 kemarin.
Lokasi pemberian vaksinasi Covid-19 dilakukan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dengan target peserta sebanyak 5.000 orang.
Advertisement
"Kuota untuk Kota Bandung itu 1.500, sisanya Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Eddy Marwoto, Kamis.
Berdasarkan Pantauan Liputan6.com, warga yang antusias divaksinasi terlihat antre dengan tertib dan mengikuti aturan protokol, Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Sebagai syarat, warga hanya diminta mempersiapkan kartu identitas (KTP) dan surat rekomendasi vaksin yang diberikan setiap kantor polisi dan koramil.
Di dalam Stadion GBLA, Satgas setempat menyiapkan belasan tenda bagi peserta vaksin yang menanti giliran di tribun stadion. Namun, saat menjelang sore, hujan deras disertai angin kencang turun membasahi kawasan Gelora Bandung Lautan Api.
Hal ini membuat sejumlah tenda yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi roboh akibat tersapu angin.
Berikut deretan fakta saat tenda roboh dan proses vaksinasi Covid-19 massal di Stadion GBLA massal berujung kerumunan:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. 11 Unit Tenda Vaksinasi Roboh
Hujan deras diserta angin kencang yang melanda kawasan Gedebage, Kota Bandung, Kamis, 17 Juni pukul 14.48 WIB, membuat belasan tenda vaksinasi massal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) roboh.
Peristiwa itu membuat kegiatan vaksinasi sempat terhenti dan dilanjutkan di dalam area gedung stadion. Tak hanya membuat 11 unit tenda vaksinasi roboh, kursi dan meja juga terbalik akibat sapuan angin.
Menurut keterangan salah satu saksi, Burhanudin, hujan disertai angin berlangsung sekitar satu jam. "Ya, sebagian ada yang roboh. Kurang lebih berlangsung selama satu jam," ucapnya.
Advertisement
2. Dipastikan Tidak Ada Korban
Saat hujan mulai turun, Burhanudin mengatakan tidak ada kegiatan vaksinasi. Sehingga dia memastikan tidak ada korban luka atas insiden tersebut.
"Setelah hujan turun, kegiatan vaksinasinya dilanjutkan," katanya.
3. Vaksinasi Dipindahkan ke Dalam Gedung
Sementara itu, staf bagian logistik dan peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Jajang Jamaludin mengatakan kegiatan vaksinasi dipindahkan dari area luar ke area dalam gedung stadion usai kejadian hujan deras dan angin kencang.
"Vaksinasi di dalam berlanjut. Jadi vaksinasinya dipindah ke bagan dalam," kata Jajang.
Jajang pun memastikan tidak ada alat vaksinasi yang mengalami kerusakan.
Advertisement
4. Kronologi Terjadinya Kerumunan
Atas insiden tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar menyampaikan permohonan maafnya. Bahkan kegiatan vaksinasi akhirnya sampai menimbulkan kerumunan.
Kerumunan bermula dari robohnya 11 tenda akibat hujan deras yang disertai angin kencang di Stadion GBLA. Peristiwa tersebut membuat penyuntikan vaksin dipindahkan ke bangunan dalam stadion yang kemudian prokes jaga jarak menjadi buyar.
"Kami selaku Komite Penanganan COVID-19 Daerah meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kerumunan dalam vaksinasi massal di Stadion GBLA. Kami tidak mengantisipasi sebelumnya kemungkinan ada force majeure yang membuat kerumunan seperti yang terjadi," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Untuk menghindari kejadian serupa pada vaksinasi massal di tempat lain, Pemda Provinsi Jabar bersama TNI-Polri berkomitmen untuk terus mengevaluasi sistem pendaftaran dan pelaksanaan vaksinasi massal.