Tercatat 30 Juni 2021 di BEI, Ini Kode Saham Era Graharealty

Pemegang hak waralaba dan agen real estate ERA Real Estate melepas 189.973.700 saham saat melakukan Initial Public Offering (IPO).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 30 Jun 2021, 07:53 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang hak waralaba dan agen real estate ERA Real Estate telah mendapatkan kode saham saat resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melalui keterbukaan informasi, PT Era Graharealty Tbk menggunakan kode saham IPAC. "Merujuk kepada surat PT Era Graharealty Tbk (Perseroan) No. 008/ERA/I/21 tanggal 14 Januari 2021 perihal Permohonan Kode Saham PT Era Graharealty Tbk dan telah efektifnya pernyataan pendaftaran Perseroan pada tanggal 16 Juni 2021," tulis informasi tersebut.

Dalam pemaparan sebelumnya, perusahaan mengaku bila pihaknya melepas 189.973.700 saham saat melakukan Initial Public Offering (IPO). Jumlah tersebut setara dengan 20 persen saham yang disetor secara penuh.

"Maka pencatatan Efek Perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2021 dengan menggunakan kode IPAC," tulis informasi yang sama.

Berdasarkan laman resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) perseroan diketahui saham dengan nilai nominal Rp10 dan harga penawaran Rp120. Dengan demikian total dana IPO diperkirakan sekitar Rp 22,79 miliar.

Penjamin pelaksana emisi efek ialah PT UOB Kay Hian Sekuritas. Dalam surat tersebut juga tercantum, penawaran umum dilakukan pada 18 hingga 23 Juni 2021. Sedangkan tanggal penjatahan jatuh pada 25 Juni 2021, tanggal Pengembalian Uang Pemesan 29 Juni 2021 dan tanggal pencatatan perseroan di papan bursa pada 30 Juni 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BEI Kantongi 23 Perusahaan Jalani Proses IPO

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi daftar sejumlah perusahaan yang berencana go publik (Initial Public Offering/IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna membeberkan, hingga 16 Juni 2021, 23 perusahaan antre di pipeline pencatatan saham BEI.

Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya akan melakukan e-IPO, antara lain PT Bundamedik Tbk (BMHS), PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB), dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).

 "Sementara 20 perusahaan lainnya, dapat kami sampaikan bahwa belum ada perusahaan BUMN yang melakukan permohonan pendaftaran pencatatan saham,” kata dia kepada awak media, ditulis Jumat (18/6/2021).

Merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline. Yakni, tiga Perusahaan aset skala kecil dengan aset aset dibawah Rp 50 miliar, 9 Perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Serta 11 Perusahaan aset skala besar dengan aset diatas Rp 250 miliar.

Adapun rincian dari sisi sektornya adalah sebagai berikut:

1 Perusahaan dari sektor Basic Materials;

4 Perusahaan dari sektor Industrials;

1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;

3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

2 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;

3 Perusahaan dari sektor Technology;

2 Perusahaan dari sektor Healthcare;

3 Perusahaan dari sektor Energy;

3 Perusahaan dari sektor Financials.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya