Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar, memaparkan langkah-langkah strategis untuk membangun perindustrian dan perdagangan di Papua Barat, untuk menyejahterakan Orang Asli Papua (OAP). Acara berlangsung di Gedung Sasana Karya, Kompleks Perkantoran Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Rabu 16 Juni 2021.
Hadir dalam acara itu Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Kabupaten Teluk Wondama Eduard Nunaki, Kepala Bappenas yang diwakili Zulfakar, Kasubdit Papua Barat Direktorat Regional III, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, OPD dari seluruh Kabupaten yang terkait di Provinsi Papua Barat.
Advertisement
Billy memaparkan, data Laporan Perekonomian Provinsi Papua Barat dari BI pada November 2020 menunjukkan, perdagangan Papua Barat yang terukur dari net ekspor antarprovinsi tercatat negatif. Artinya Papua Barat lebih banyak menerima barang/jasa dari daerah lain daripada mengirim. Laporan yang sama juga menujukkan bahwa Provinsi Papua Barat, per November 2020 masih dikatan provinsi berbasis net impor.
“Apabila sektor Perindustrian dan Perdagangan ini tidak stimulasi untuk bertumbuh, uang keluar dari Provinsi Papua Barat masih lebih banyak dari uang yang masuk. Bila hal ini terus terjadi, maka kesejahteraan di Provinsi ini, khususnya yang dirasakan masyarakat Papua, tidak akan terwujud," kata Billy dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).
Dalam rapat terpimpin itu, sebelum sambutan dan pembukaan resmi oleh Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan, Stafsus Billy Mambrasar menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo, bahwa pengembangan Industri harus terus didorong untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk Papua dan Papua Barat.
Stafsus Billy menyampaikan amanah percepatan pembangunan Papua, khususnya melalui percepatan sektor ekonomi tersebut tertuang dalam Inpres No. 9 Tahun 2020. Turunan Inpres itu adalah Rencana aksi, yang berisikan program dan langkah konkrit untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan, termasuk dari sektor perdagangan, dan perindustrian.
Billy Mambrasar menambahkan bahwa ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk mendorong percepatan dan pertumbuhan industri yang inklusif. Yaitu memberikan insentif hadirnya Industri besar di Provinsi Papua Barat, dengan kebijakan, atau insentif fiskal lainnya.
"Kemudian membuat sistem, kebijakan, perangkat hukum yang memfasilitasi kemitraan Industri dan perdagangan besar dan bisnis-bisnis kecil UMKM milik masyarakat Papua, agar kehadiran industri besar tersebut dapat menghidupkan bisnis-bisnis kecil," kata Billy.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mendorong Pembangunan Industri
Selain itu, mendorong pembangunan industri pendukung di daerah, yang dapat memberikan nilai tambah, dan dampak berganda (multiplier effect), yang dapat meningkatkan perputaran uang di masyarakat Papua Barat.
"Tetap menjaga azas lingkungan hidup, serta selektif dalam memilih industri yang masuk, yang tidak merusak lingkungan, dan adat budaya orang asli Papua, tetapi mendorong dan mengangkat harkat dan martabatnya," imbuh dia.
Inisiator acara ini, yang juga adalah Kepala Dinas Provinsi Papua Barat George Yarranga mengatakan, kehadiran Stafsus Presiden Billy Mambrasar, merepresentasikan kehadiran Presiden untuk mendorong percepatan Pembangunan di Papua Barat. Ia juga menyampaikan akan ada kolaborasi strategi pertumbuhan Industri dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, antar Dinas Perindag Provinsi dengan Stafsus Billy Mambasar.
“Kita berharap kaka Billy selaku stafsus presiden, kaka Billy sebagai motivator kepada generasi muda dan berbagi pengalaman seorang muda yang memilik prestasi. Banyak pengalaman yang sudah kita lihat seperti webinar atau hubungan antarlembaga banyak yang kami dapatkan. Pak Zul dari Bapenas bilang kalau rapat dengan pemerintah pusat, kalau kaka billy hadir semua didorong lancar. Dia bisa merajut apa yang menguhubungkan kebutuhan khususnya Papua dan Papua Barat, tanah kelahirannya”, Ujar Yarrangga memberikan harapannya.
Advertisement