Liputan6.com, Jakarta- Menggunakan hand sanitaizer dan disinfektan merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19, informasi tentang cairan yang bisa membasmi penyakit akibat virus SARS-CoV-2 tersebut beredar di media sosial.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi tentang hand sanitizer dan disinfektan, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.
Advertisement
Berikut kumpulan hoaks seputar hand sanitizer dan disinfektan:
1. Hand Sanitizer Mengandung Virus
Kabar tentang hand sanitizer bermerek Farah mengandung virus beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Tersiana Teya pada 8 Juni 2021.
Akun Facebook Tersiana Teya mengunggah foto hand sanitizer merek Farah yang disandingkan dengan tangan seseorang yang melepuh. Terdapat juga narasi dalam foto tersebut.
"Jangan gunakan sanitizer perusahaan ini. Ini bukan sanitizer. Ini adalah virus baru dengan penyakit awal. Bagikan dengan semua orang"
"Bahaya niii," tulis akun Facebook Tersiana Teya.
Konten yang disebarkan akun Facebook Tersiana Teya telah 1 kali dibagikan dan mendapat 3 komentar warganet.
Benarkah hand sanitizer bermerek Farah mengandung virus? Berikut penelusurannya.
2. Video Sepeda Motor Terbakar karena Hand Sanitizer
Video sepeda motor terbakar yang diklaim karena hand sanitizer beredar di media sosial. Video ini disebarkan oleh akun Facebook Info Seputar Wedi pada 19 Juni 2020 lalu.
Akun Facebook Info Seputar Wedi mengunggah video terbakarnya satu unit sepeda motor di pinggir jalan. Akun Facebook Info Seputar Wedi mengklaim, kebakaran tersebut disebabkan oleh hand sanitizer yang disimpan di bagasi motor tersebut.
"hanya mengingatkan bagi sedulur yang membawa hand sanitizer,
tempat kejadian di Kkb Gajah Mada Pakualaman,dikarenakan menaruh hand sanitizer di jok motor," tulis akun Facebook Info Seputar Wedi.
Benarkah video sepeda motor terbakar karena hand sanitizer? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video sepeda motor terbakar yang diklaim karena hand sanitizer ternyata tidak benar. Motor tersebut terbakar murni karena korsleting listrik.
3. Satu Keluarga Meninggal Terbakar Akibat Disinfektan
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi satu keluarga meninggal terbakar akibat disinfektan.
Informasi satu keluarga meninggal terbakar akibat disinfektan tersebut diunggah akun Facebook Cacing campur, pada 19 Oktober 2020.
Unggahan berupa video lima jenazah yang sedam disemayamkan ditutup dengan kain putih merah, nampak jenazah dalam video tersebut mengalami luka bakar.
kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Satu keluarga baru pulang makan di restoran/ 5 org.
Sampe di rumah badan nya di semprot Disinfektan
Lalu papa nya menyalakan korek api mau merokok
Langsung terbakar
Istri dan anak2 nya ingin menolong
Tapi lupa mereka juga baru di semprot akhohol
Ikut terbakar semua
Akhir nya ber lima meninggal
Hati2 para perokok ternyata disinfektan bisa menyala kalo kena api , kejadian di medan"
Benarkah informasi satu keluarga meninggal terbakar akibat disinfektan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi satu keluarga meninggal terbakar akibat disinfektan belum terbukti.
Hingga saat ini belum ada hasil Laboratorium Forensik (Labfor) dari pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).
4. Jalanan Jakarta Disterilisasi karena Penyemprotan Disinfektan
Kabar tentang jalanan di DKI Jakarta yang akan disterilisasi karena ada penyemprotan disinfektan beredar di media sosial. Kabar ini tersebar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis (19/3/2020).
Pesan berantai itu menyertakan link ke situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Berikut narasinya:
InformasiUntuk seluruh warga DKI JAKARTA Pada tanggal 19 Maret 2020 Pukul 14.30 s/d 22.00 wib, dilarang untuk berpergian keluar rumah menggunakan kendaraan roda 2 (dua) dan berjalan kaki.
Dikarenakan akan ada pencegahan CONVID-19 dengan penyemprotan Disinfektan dosis tingkat 1 melalui udara yang dapat alergi pada kulit dan gangguan pernafasan. Sebagai langkah ini kami pihak Pemerintah akan bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas untung pengaturan kendaraan.
JALAN YANG AKAN DISTERILSASI
Jalan Jaksa
Jalan Daan Mogot (Jakarta)
Jalan Gajah Mada (Jakarta)
Jalan Halim Perdanakusuma (Jakarta)
Jalan Hayam Wuruk (Jakarta)
Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)
Jalan Raya Pasar Minggu (Jakarta)
Jalan JelakengJalan Jenderal Ahmad Yani (Jakarta)
Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)
Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)
Jalan Laksamana Yos Sudarso (Jakarta)
Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)
Jalan Letnan Jenderal S Parman (Jakarta)
Jalan M. H. ThamrinJalan Mayor Jenderal DI Panjaitan (Jakarta)
Jalan Mayor Jenderal Sutoyo (Jakarta)
Jalan Medan Merdeka (Jakarta)
Jalan Pangeran JayakartaJalan Prapatan (Jakarta)
Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)
Jalan Raya BogorJalan Senen Raya (Jakarta)
Jalan Sisingamangaraja (Jakarta)
Jalur Jalan Raya Kota - Pondok LabuJalan Kramat Raya (Jakarta)
Jalan Salemba Raya (Jakarta)
Jalan Veteran (Jakarta)
Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (Jakarta)
MOHON MAAF APABILA AKTIVITAS TERGANGGU
https://www.kominfo.go.id
Benarkah jalan di Jakarta diseterilkan karena penyemprotan disinfektan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Kabar tentang jalanan di DKI Jakarta yang akan disterilisasi karena ada penyemprotan disinfektan ternyata tidak benar. Kabar ini telah dibantah oleh Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Berikut
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement