Kapal RS Apung Karam, Dr Lie Cerita Perjuangan Kru Selamatkan Ratusan Orang di Wilayah Terpencil

RS Apung dr Lie Dharmawan karam saat tengah menjalankan pelayanan medis dari Pulau Semau ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/6/2021).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Jun 2021, 11:00 WIB
Ukurannya hanya 23 x 6,8 meter namun mampu mengarungi Nusantara membawa misi melayani kesehatan masyarakat di pulau terpencil.

Liputan6.com, Jakarta RS Apung dr Lie Dharmawan karam saat tengah menjalankan pelayanan medis dari Pulau Semau ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/6/2021).

Founder RS Apung, dr Lie Dharmawan menyampaikan rasa terima kasihnya pada semua pihak yang membantu proses penyelamatan semua kru kapal.

"Terima kasih pada semua kru yang melakukan segala terbaik. Terima kasih pada kru kapal motor Nikisae yang menyelamatkan kru RS Apung Lie Dharmawan dan berlayar menuju surabaya," kata Lie, melalui video singkat yang diunggah di instagram Doctorshare, ditulis Sabtu (19/6/2021).

Simak Video Berikut Ini:


Berawal dari sulitnya akses kesehatan di wilayan terpencil

RS Apung. Foto dok. instagram @DoctorShare

Menurut dr Lie, selama kurun waktu belasan tahun ini, rumah sakit tersebut sudah memberikan pelayanan medis ke lebih 100 orang atau hampir 200 orang dengan ribuan tindakan, baik itu pembedahan minor maupun itu pembedahan mayor.

"Telah banyak ibu-ibu bersalin di atas kapal, baik yang bersalin secara natural maupun dengan bantuan operasi sesar," jelasnya.

Semua tindakan medis ini dilakukan karena di dalam kapal terdapat laboratorium, kamar bedah hingga ruang perawatan untuk pasien.

"RS apung ini tercetus melihat penderitaan saudara kita yang tinggal di 3 T (Terluar, Terdalam dan Tertinggal) yang tidak memiliki akses pelayanan medis sebagaimana mereka dambakan. Lalu lahirlah ide RS di atas kapal agar bisa menjangkau mereka yang membutuhkan," ujarnya.

 


Akan ada RS Apung 2

dr Lie mengatakan, karamnya RS Apung tidak menyurutkan semangat dia dan para kru untuk tetap membantu masyarakat di daerah terpencil. Ia bertekad untuk segera menggantikan RS Apung lainnya.

"Ini adalah tekad. RS Apung boleh karam, tapi kita akan menggantikan RS Apung lainnya. Kita akan tetap memberikan bantuan pada mereka yang membutuhkan," pungkasnya.


Infografis Siapa yang Perlu Cek Corona ke RS?

Infografis Siapa yang Perlu Cek Corona ke RS? (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya