Top 3 News: Ironisnya Puluhan Balita di Depok Positif Covid-19

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana melaporkan, sebanyak 37 balita terpapar virus Corona.

oleh Muhammad AliDevira PrastiwiDicky Agung PrihantoMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Jun 2021, 07:17 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait laporan Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat yang melaporkan ratusan penambahan kasus baru Corona.

Ironisnya, menurut Juru Bicara (Jubir) Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, terdapat 37 balita di wilayahnya yang terpapar virus Corona.

Dijelaskan Dadang, Tim Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, pada hari Minggu 20 Juni 2021, terdapat 532 kasus yang telah terkonfirmasi. Jumlah tersebut meliputi 443 kasus aktif Covid-19, 84 orang sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana angkat bicara soal tes wawasan kebangsaan (TWK).

Menurut dia, peserta tes wawasan kebangsaan (TWK) yang mendapat pertanyaan memilih Pancasila atau Al Quran dari asesor dikarenakan hasil indeks moderasi bernegara (IMB-68) dan profilingnya jeblok.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang buka suara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Dia menegaskan, sebagai representatif presiden, desakan tersebut tentu sudah masuk ke telinga Presiden Jokowi.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 20 Juni 2021:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dalam Sehari, Puluhan Balita di Depok Terpapar Covid-19

Paramedis membawa seorang anak saat testing PCR kepada warga yang pernah berhubungan dengan pasien positif COVID-19 di Puskesmas Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021). Testing setelah tracing dilakukan kepada puluhan warga untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Tim Satgas Covid-19 Kota Depok masih menemukan kembali ratusan orang terkonfirmasi COVID-19. Ironisnya sebanyak 37 balita terpapar Covid-19 sehingga perlu pencegahan dengan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat.

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat, pada Minggu 20 Juni 2021, terdapat 532 kasus yang telah terkonfirmasi. Jumlah itu meliputi 443 kasus aktif Covid-19, 84 orang sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Namun pada catatannya, kasus yang terjadi saat ini masih ditemukan puluhan balita yang terkonfirmasi Covid-19.

"Usia nol sampai lima tahun sebanyak 37 kasus yang terkonfirmasi," ujar Dadang, Minggu, 20 Juni 2021.

 

Selengkapnya...


BKN: Kalau Orang Ditanya Pilih Pancasila atau Alquran, Dia Masuk Kategori Berat

Kepala BKN Bima Haria Wibisana

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan peserta tes wawasan kebangsaan yang mendapat pertanyaan memilih Pancasila atau Al Quran dari asesor dikarenakan hasil indeks moderasi bernegara (IMB-68) dan profilingnya jeblok.

"Ini sebetulnya pertanyaan berat. Kalau ada seseorang yang ditanya asesor pilih Al Quran atau Pancasila maka dia termasuk kategori berat," kata dia di Jakarta, Sabtu 19 Juni 2021.

Ia mengatakan pertanyaan tersebut digunakan asesor karena pertanyaan itu paling sering digunakan oleh teroris untuk merekrut calon-calon teroris.

Sehingga, para asesor akan melihat respons dari peserta tes wawasan kebangsaan yang ditanyakan perihal memilih Pancasila atau Al Quran.

 

Selengkapnya...


Jokowi Didesak Terapkan Lockdown, Ngabalin: Keputusan Mesti Sejalan dengan Para Ahli

Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin buka suara soal desakan lockdown atas situasi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Sebagai representatif presiden, Ali menegaskan desakan itu tentu sudah masuk ke telinga Presiden Jokowi.

"Kita dalam mengambil keputusan dalam menghadapi covid varian baru ini tidak suka-suka, ini mesti sejalan dengan para ahli," kata Ngabalin saat berbincang dengan Liputan6.com lewat sambungan telepon, Minggu, 20 Juni 2021.

Ngabalin menambahkan, dalam mengambil sebuah kebijakan terkait pandemi Covid-19, khususnya varian baru saat ini, Jokowi pastinya mempertimbangan usulan dari sekian banyak cara alternatif dari para ahli.

 

Selengkapnya...


Mini Lockdown ala Jokowi

Infografis Mini Lockdown ala Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya