Resensi Combat Wombat: Membungkus Duka dalam Dongeng Binatang Berbokong Super

Combat Wombat menampilkan topik yang cukup serius dalam balutan humor yang ramah anak tanpa kehilangan esensinya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 21 Jun 2021, 12:40 WIB
Combat Wombat menampilkan topik yang cukup serius dalam balutan humor yang ramah anak tanpa kehilangan esensinya. (Photon Creative Pty Ltd, Pony Up Picture Studios Pty Ltd and Screen Queensland Pty Ltd via IMDb)

Liputan6.com, Jakarta Festival Sinema Australia-Indonesia atau FSAI 2021 yang kini tengah digelar, menampilkan sejumlah film pilihan dari Negeri Kangguru.

Dari enam judul film dari Australia yang dihadirkan, terselip satu-satunya judul film animasi: Combat Wombat.

Dalam 15 menit pertamanya, Combat Wombat mengajak penonton dalam sebuah roller coaster emosi. Pertama, diperkenalkan dua karakter binatang kanak-kanak, ada Maggie (Deborah Mailman) si wombat yang tak sengaja bertemu dengan Bradley (George Pullar).

Pertemuan oleh nasib ini membuat keduanya lengket hingga bertahun-tahun, bahkan berujung ke pernikahan.

Hanya saja, sebuah kecelakaan kerja merenggut Bradley dari sisinya. Ia tertimbun saat sedang menggali terowongan pembangunan stadium di Kota Sanctuary.


Perubahan Hidup Maggie

Combat Wombat (Photon Creative Pty Ltd, Pony Up Picture Studios Pty Ltd and Screen Queensland Pty Ltd via IMDb)

Hidup Maggie sontak berubah 180 derajat. Kerjanya kini hanya dua: mengudap camilan favoritnya, serta mencari petunjuk soal kecelakaan kerja yang terjadi. Namun hidupnya kembali terguncang setelah tak sengaja menyelamatkan Sweetie (Ed Oxenbould), sugar glider yang takut terbang.

Sweetie meyakini bahwa Maggie adalah seorang pahlawan super. Meski ditepis sang wombat, Sweetie tetap teguh kepada pendiriannya. Apa lagi ia ngefans berat dengan sesosok pahlawan super di Sanctuary City, Flightless Feather (Frank Woodley).

Dirayu sedemikian rupa, Maggie akhirnya meleleh. Terutama setelah ia sadar bahwa menjadi superhero bisa membawanya menuju kunci kecelakaan yang selama ini mengganggu pikirannya.


Topik Serius

Combat Wombat (Photon Creative Pty Ltd, Pony Up Picture Studios Pty Ltd and Screen Queensland Pty Ltd via IMDb)

Dilihat dari sinopsisnya, Combat Wombat jelas memiliki premis yang bisa dibilang serius: soal kematian orang yang dicintai. Maggie memang menunjukkan sejumlah tanda depresi akibat kehilangan suami. Namun menariknya, topik ini disampaikan dengan balutan humor yang ramah anak tanpa kehilangan esensinya.

Misalnya saja kondisi rumah yang tak terurus ditampilkan dalam alat masak dan piring yang secara komikal berjatuhan di dapur. Alhasil, topik ini tak sulit dicerna penonton cilik.


Untuk Edukasi

Hal lain yang menarik dari film ini—terutama untuk para penonton di luar Australia—adalah karakter-karakternya yang merupakan fauna khas dari negara ini. Apalagi yang jadi fokusnya bukan hewan “generik” yang sudah dikenal luas seperti kangguru atau koala. Selain wombat ada kasowari hingga platipus.

Karakteristik hewan-hewan di film ini juga ada yang mengikuti kehidupan aslinya. Contohnya Maggie yang memiliki “Butt Power” alias “Kekuatan Bokong.” Aslinya, bagian belakang wombat memang diketahui memiliki kekuatan yang bisa digunakan untuk mempertahankan diri.  

Nah, bagi orang tua yang menemani anak menonton, Combat Wombat bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan hewan-hewan ini kepada si buah hati.


Tayang Lagi 26 Juni

Setelah diputar pada 19 Juni lalu, Combat Wombat akan ditayangkan lagi secara online pada Sabtu, 26 Juni 2021 pukul 15.00 WIB. Untuk mendapatkan akses menonton film ini secara cuma-cuma, Anda tinggal mendaftar di tautan www.FSAI2021.com.

Selain itu, masih ada sejumlah film Australia lain yang akan tayang antara lain The Furnace, H is For Happiness, Jaimen Hudson: From Sky to Sea, Relic, dan Dirt Music.

Jangan sampai kelewatan, ya!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya