Indeks Nikkei Turun 2,84 Persen, Pimpin Penurunan Terbesar di Bursa Asia

Bursa saham Jepang memimpin penurunan terbesar di bursa saham Asia pada Senin, (21/6/2021).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jun 2021, 08:52 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan saham Senin pagi (21/6/2021). China akan mengumumkan suku bunga pinjaman terbaru pada awal pekan ini.

Bursa saham Jepang memimpin penurunan terbesar di bursa saham Asia. Indeks saham Nikkei 225 susut 2,84 persen setelah anjlok tiga persen.

Indeks saham Topix tergelincir 2,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,67 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.

Sementara itu, indeks saham Australia ASX 200 susut 1,64 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,32 persen.

Di sisi lain,  China akan mengumumkan suku pinjaman bertenor satu tahun atau loan prime rate (LPR). Sebagian besar analis yang disurvei Reuters prediksi tidak ada perubahan suku bunga pinjaman satu tahun.

Indeks dolar AS ditransaksikan di kisaran 92,22 per dolar AS. Angka indeks dolar AS naik dari posisi sebelumnya 91,2.

Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,16 per dolar AS. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,3 persen menjadi USD 73,73 per barel. Harga minyak berjangka AS mendaki 0,42 persen menjadi USD 71,94 per barel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bursa Saham Asia Beragam Tersengat Wall Street pada Pekan Lalu

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat pagi 18 Juni 2021 mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang juga bervariasi. Indeks saham Dow Jones mencatat koreksi.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 menguat 0,14 persen, indeks saham Topix melemah 0,55 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak. Indeks saham Australia mendaki 0,17 persen.

Saham tambang di Australia melemah seiring harga komoditas yang tertekan. Saham Rio Tinto melemah 1,48 persen, saham Fortescue Metals Group susut 1,28 persen dan BHP merosot 2,47 persen. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat pekan ini.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tertekan. Jelang akhir pekan ini, bank sentral Jepang akan merilis kebijakan moneter termasuk keputusan suku bunga.

Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 210,22 poin ke posisi 33.828,45. Indeks saham S&P 500 tergelincir ke posisi 4.221,86. Indeks saham Nasdaq menguat 0,87 persen ke posisi 14.161,35.

Indeks dolar AS bergerak di kisaran 91,86 dari posisi sebelumnya 91. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,26 per dolar AS. Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak berjangka Brent merosot 0,1 persen menjadi USD 73,01 per barel. Harga minyak berjangka AS tergelincir 0,15 persen ke posisi USD 70,93.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya