Industri Musik Rugi hingga Rp 434 Triliun Akibat Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 sepanjang 2020 dan yang masih berlanjut di tahun ini juga berdampak ke industri musik.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2021, 12:40 WIB
Sandiaga Uno menjelaskan kerja dari Bali (Work From Bali) akan mengikutsertakan ASN sebanyak 25 persen (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 sepanjang 2020 dan yang masih berlanjut di tahun ini juga berdampak ke industri musik. Bahkan, industri ini mengalami kerugian mencapai USD 30 miliar atau Rp 434,6 triliun (kurs Rp14.487).

"Majalah Pollstar bahkan memperkirakan industri musik telah merugi lebih dari USD 30 miliar tahun lalu akibat pembatalan konser dan live music," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut dalam Webinar G-CINC Expert Series, seperti ditulis Senin (21/6/2021).

Sandiaga Uno mengatakan, industri musik telah terkena dampak yang kuat sepanjang tahun 2020 mulai dari rekaman telah sangat berubah, konser dibatalkan, artis dan penyanyi menghadapi banyak tantangan, dan bahkan penggemar sangat terluka.

"Pandemi telah mendorong kita ke lanskap yang secara dramatis mengubah kebiasaan dan kehidupan kita. Itu termasuk cara kita menjalankan bisnis dan menetapkan kembali prioritas kita," jelasnya.

Dia menyebut, sejak 2020 kemarin musisi dan praktisi lokal hampir tidak dapat beradaptasi karena banyak faktor, dari kurangnya pendapatan, teknis, dan peluang. Oleh karenanya, perlu menemukan perspektif baru tentang cara mengubah gameplay di industri musik.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap seri webinar pakar ini akan memberi gambaran sekilas tentang apa yang terjadi selama dan pascapandemi, sekaligus memungkinkan para musisi menjelajahi praktik dan strategi terbaik untuk ekosistem musik yang tangguh.

"Oleh karena itu, melalui acara ini, saya juga mendorong Anda untuk membangun koneksi, kolaborasi, dan berbagi praktik terbaik di antara Anda sendiri selama sesi utama dan breakout. Saya berharap dapat melihat Anda segera, ketika Anda berbagi karya musik dan crescendo Anda, di dalam dan luar negeri," tandasnya.

 Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemenparekraf Anugerahi Lifetime Achievement kepada Almarhum Didi Kempot

(Bambang E.Ros/Fimela.com)

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar acara Malam Puncak Lomba Karya Anak Komunitas. Acara ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus mengajak semua komunitas sebagai unsur pentahelik untuk bersinergi dan berkreasi menjadikan musik sebagai daya tarik bagi suatu destinasi.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, lomba bertajuk “Kamu Aku Indonesia” itu berlangsung di kantor Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta Pusat, Senin malam, 24 Mei 2021.

"Meskipun kita sangat beragam dan punya banyak perbedaan, tapi dengan musik yang sangat universal, kita semangat untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa yang cinta dan bangga dengan budayanya," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisa, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara tersebut.

Sandiaga Uno juga berterima kasih kepada para komunitas musik di seluruh Indonesia atas partisipasinya dan semangat tinggi tanpa mengenal lelah pada keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Ia juga menyelamati para pemenang lomba musik tersebut.

"Saya sangat terpukau atas penampilan para finalis yang luar biasa. Ini jadi bukti bahwa kita punya talenta-talenta yang memiliki daya saing di tingkat dunia," sambung Menparekraf.

Ia menambahkan, industri musik memiliki potensi ekonomi serta penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, tidak terkecuali industri musik.

Ada 419 komunitas yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini. Setelah melakui proses penjurian, terpilih lima finalis yang menampilkan karya di acara malam puncak yaitu Kreasi Seni Anak Paser, Linkrafin, Musisi Kulon Progo, Walk on Water (WOW) dan Cendrawasih Team. Linkrafin dari Jember, Jawa Timur, terpilih sebagai pemenang pertama sekaligus menjadi juara favorit.

Salah satu Juri Kehormatan, Melly Goeslaw mengaku sangat terpukau dengan penampilan dari Linkrafin. Menurutnya, penampilan Linkrafin sangat sempurna, mulai dari aransemen vokal, kostum, hingga koreografinya yang sangat terkonsep.

"Mereka ini bisa dibawa keliling dunia, Ini keren banget, tidak ada cacatnya, nyanyinya bagus, aransemen vokalnya bagus, aransemen musiknya apalagi, begitu juga kostum dan koreografernya. Packaging-nya bener-bener terkonsep," terang Melly.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya