Kelas Yoga Online Makin Diminati Generasi Milenial India Selama Pandemi

Para influencer mencoba membuat lebih keren dan menyenangkan untuk generasi milenial India.

oleh Henry diperbarui 21 Jun 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi Aktivitas Yoga Credit: pexels.com/Karolina

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin (21/6/2021) diperingati sebagai Yoga Internasional Day atau Hari Yoga InternasionalYoga termasuk olahraga yang sangat populer dan berkembang luas di India. Seperti biasa, masyarakat India memperingati Hari Yoga Internasional dengan antusias.

Namun karena pandemi, peringatan diadakan secara virtual dengan menampilkan para selebritas Bollywood dan para guru yoga kelas dunia. Sejak pandemi melanda, olahraga di rumah terutama yoga semakin diminati dan banyak bermunculan kelas daring.

Dilansir dari South China Morning Post, Minggu, 20 Juni 2021, menurut sebuah survei yang dilakukan Fitbit, perusahaan fitness dan elektronik Amerika Serikat (AS), peminat yoga meningkat 241 persen selama masa pandemi. Selain itu, warga India menghabiskan 16 miliar dolar AS atau sekitar Rp232 miliar untuk mengikuti kelas yoga dan membeli aksesorinya di tahun lalu.

Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan 2018 yaitu sebanyak 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp145 triliun. Tren yang meningkat itu membuat Shishir Parekh optimis menjadi instruktur yoga setelah kehilangan pekerjaan di bidang marketing pada Juni 2020.

"Selama dua dekade terakhir, berolahraga di rumah makin diminati. Begitu juga fitness yang di masa pandemi ini semakin menjadi tren, termasuk juga yoga," ucap pria berusia 43 tahun itu.

Tren tersebut memunculkan istilah yogafluencers atau yoga influencers yaitu mereka yang dianggap berpengaruh dalam memopulerkan kembali maupun mengajar yoga. Salah satunya Sarvesh Shashi, influencer 27 tahun ini dikenal sebagai 'India's millionaire guru', instruktur yoga generasi baru yang punya banyak pengikut di media sosial.

"Kami mencoba membuat yoga lebih keren dan menyenangkan untuk generasi milenial. Yoga selama ini lebih dikenal sebagai teknik meditasi bukan untuk menurunkan berat badan dan membuat tubuh lebih fit. Kami ingin memasukkan banyak energi dan membuatnya lebih kontemporer bukan sesuatu yang kuno," terang Shashi.

Shashi mendirikan usaha yoga, Sarva pada 2013 dan sudah mempunyai 40 studio yang berlokasi di Delhi, Mumbai, Bangalore, dan Chennai, dengan pendapatan per tahun lebih dari 2 juta dolar AS atau sekitar Rp29 miliar. Ia juga mengorganisir sejumlah kelas yoga virtual dan kerap mengadakan kelas interaktif.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Selebritas India

Wajah menawan Shilpa Shetty semakin sempurna dengan rambut panjangnya yang indah. (Foto: instagram.com/theshilpashetty)

Para selebritas India juga ikut meramaikan tren yoga, seperti aktor Malaika Arora yang berkolaborasi dengan Diva Yoga, sebuah studio yoga yang punya banyak cabang di Mumbai. Ada pula aplikasi The Simple Soulful yang diluncurkan aktris Shilpa Shetty. 

Aplikasi ini menawarkan program yoga dan fitness dengan biaya mulai dari 8 dolar AS sampai 50 dlar AS atau sekitar Rp116 ribu sampai Rp725 ribu serta sudah diunduh lebih dari 1 juta kali sejak Juni 2020. Begitu pentingnya yoga bagi India, mereka sampai memiliki menteri khusus yoga yang merupakan satu-satunya di dunia.

Tugasnya adalah mengedukasi, riset dan mempromosikan yoga dan metode penyembuhan tradisional India lainnya. Kementerian tersebut diberi nama Ministry of Ayush (Ayurveda, Yoga and Naturopathy, Unani, Siddha and Homeopathy ), didirikan di masa pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi pada November 2014.

Meski semakin digemari, pengajaran yoga secara virtual membuat sejumlah instruktur yoga tradisional merasa prihatin. Salah satunya Vivek Bhandari, seorang terapis dan instruktur yoga di Uttaranchal. Ia khawatir metode yoga tradisional bisa terkikis kalau pengajaran lebih banyak dilakukan secara virtual tanpa kehadiran fisik.


Kelas Offline dan Online

Sarvesh Shashi, Yoga Influencer dari India. (dok.Instagram @sarvesh_shashi/https://www.instagram.com/p/CNT735Hg_ek/Henry)

Viviek mengaku tidak membuka kelas di masa pandemi karena jika dilakukan secara virtual bisa saja ada gerakan yang salah atau tidak bisa diikuti dengan jelas sehingga berisiko membuat cedera. Karena itu, bimbingan secara langsung dan dekat sangat penting terutama bagi para pemula.

Namun pendapat berbeda datang dari sejumlah guru yoga yang membuka kelas virtual. Bagi Krutika Shah, pengajar yoga yang membuka kelas online karena dampak pandemi, mengatakan tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan saat dia mengajar langsung maupun secara daring.

"Sejauh ini tak ada masalah dengan peserta kelas yoga online. Semua itu bergantung pada kualitas dan teknik pengajaran kita," ujarnya. Pendapat itu juga didukung Anchal Tomar, ahli software yang kini memilih menjadi instruktur yoga.

"Banyak keuntungan dari kelas yoga online. Semua orang di dunia bisa melakukannya bersama kita. Masa pandemi ini juga bisa digunakan untuk mengenalkan yoga pada anak-anak. Situasi ini membuka banyak kemungkinan bagi para terapis maupun praktisi," pungkasnya.


Indonesia Waspada Eksodus Tsunami Covid-19 India

Infografis Indonesia Waspada Eksodus Tsunami Covid-19 India (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya