DPR Ingatkan Jika Ingin Lockdown Perlu Kajian Matang

Sufmi Dasco Ahmad menilai pemerintah perlu mempertimbangkan desakan masyarakat, pakar hingga pejabat publik untuk mengambil keputusan lockdown.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Jun 2021, 16:49 WIB
Anggota MKD Sufmi Dasco Ahmad. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai pemerintah perlu mempertimbangkan desakan masyarakat, pakar hingga pejabat publik untuk mengambil keputusan lockdown atau pembatasan secara ketat, seiring terus melonjaknya kasus Covid-19.

"Saya pikir ada pendapat masyarakat, pendapat pakar, itu salah satu gagasan yang mungkin perlu dikaji oleh pemerintah untuk menjadi salah satu opsi dalam menekan laju Covid-19," kata dia pada wartawan, Senin (21/6/2021).

Dasco mengingatkan bahwa pemerintah harus mengambil tiap kebijakan yang mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Namun perlu dengan kajian yang matang menurut saya, karena yang paling penting pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang mengutamakan keselamatan masyarakat," jelas dia.

Dasco mencontohkan cara penekanan laju covid-19 versi Singapura, yaitu dengan pembatasan selama dua minggu hingga 20 hari.

"Tentunya diperhitungkan dalam hanya jangka waktu tertentu untuk menekan laju Covid, yang mana di negara lain ini cukup berhasil, misalnya di Singapura ada waktu dua minggu sampai dengan 20 hari itu bisa menekan laju Covid-19," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kuncinya di Masyarakat

Selain itu, Dasco menyebut kunci pengendalian Covid-19 tidak hanya berada di tangan pemerintah melainkan juga masyarakat.

"Kepada masyarakat kami imbau untuk di tengah pandemi yang lonjakan tinggi ini untuk tetap menjaga protokol kesehatan tidak ke luar rumah apabila tidak perlu, ada aturannya di DKI misalnya yang WFH hanya 75 persen di rumah," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya