Liputan6.com, Jakarta Seorang pria dari Yorkshire utara, Inggris harus rela ditahan kepolisian Singapura, setelah video dirinya tanpa masker saat naik kereta pulang dari tempat kerja beredar di jejaring sosial.
Melansir dari World of Buzz, Senin (21/6/2021), kisahnya bermula ketika pria bernama Benjamin Glynn itu direkam seorang komuter karena ia menolak menggunakan masker di dalam LRT Singapura pada 7 Mei 2021. Nyatanya, video tersebut diunggah komuter itu ke meia sosialnya.
Baca Juga
Advertisement
Insiden tersebut mendorong polisi Singapura untuk menangkapnya pada 8 Mei 2021 malam, saat keluarganya sedang tidur.
Glynn yang telah bekerja di sebuah perusahaan di Singapura sejak 2017 itu kemudian didakwa dengan pelanggaran gangguan publik setelah menghabiskan 28 jam di tahanan polisi.
Dia kini ia menghadapi hukuman enam bulan penjara jika terbukti bersalah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gagal Pulang ke Inggris
Paspornya pun telah disita pihak berwenang Singapura, dengan begitu rencananya untuk kembali ke Inggris bersama pasangan dan dua anaknya harus dibatalkan.
“Saya tidak tahu ada orang yang merekam. Ternyata video saya membuka masker di kereta saat jam pulang kerja muncul secara online. Polisi jelas melihatnya dan keesokan harinya mereka sudah berada di depan rumah saya,” kata Glynn.
Advertisement
Tidak Percaya Masker Bisa Melindunginya dari Covid-19
Terlepas dari tuduhan yang ia hadapi, Glynn tetap menentang dan mengatakan dia masih percaya bahwa masker tidak akan melindunginya dari Covid-19.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika warga di Singapura memintanya memakai masker, tapi dia mengklaim bahwa dia dikecualikan dan itu tidak pernah menimbulkan masalah sebelumnya.
“Saya tidak percaya ada bukti bahwa masker melindungi Anda dari Covid-19. Saya benar-benar percaya itu tipuan, saya merasa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa memakai masker efektif dengan cara apa pun,” lanjutnya.
Jalani Persidangan
“Saya pikir itu gila. Saya harus menghadapi persidangan hanya karena saya tidak menggunakan masker. Semua untuk sesuatu yang bahkan tidak saya percayai,” tutup Glynn.
Keluarganya kini telah kembali ke Inggris pada 31 Mei 2021. Dia pun akan pulang sambil menunggu persidangan atas pelanggarannya yang telah ia lakukan.
Advertisement