Liputan6.com, Lamongan - RSUD dr Soegiri Lamongan overload pasien sering terus meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Humas RSUD dr Soegiri Budi Wignyo mengatakan, langkah yang dilakukan adalah dengan mengubah ruang rawat pasien umum menjadi ruang rawat pasien Covid-19.
Advertisement
"Semula ruang Teratai itu adalah ruang inap pasien umum dan saat ini sedang dikerjakan pembuatan bilik serta penataan bed," kata Budi, Senin (21/6/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Penambahan ruang perawatan untuk pasien Covid-19 tersebut dilakukan lantaran jumlah pasien Covid-19 mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
"Jumlah pasien Covid-19 mulai mengalami peningkatan sejak Sabtu kemarin," ujarnya.
Meningkatnya jumlah pasien tersebut membuat Rumah Sakit Isolasi dan Observasi Covid-19 yang berada di sebelah barat RSUD dr. Soegiri Lamongan tidak mampu lagi menerima pasien baru.
"Saat ini sudah overload. Sampai hari ini ada 100 lebih penderita Covid-19 yang dirawat," tuturnya.
Kini dengan dijadikannya Ruang Teratai RSUD dr. Soegiri sebagai ruang perawatan pasien Covid-19, maka akan bisa menampung kurang lebih 200 pasien.
"Sebanyak 85 bed yang ada di RS Isolasi sudah terisi penuh. Jika ditambah ruangan Teratai di RSUD dr Soegiri diperkirakan akan mampu menampung sekitar 200 pasien Covid -19," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Semua Pasien Sama
Budi menambahkan, ruang isolasi dan observasi tersebut dipastikan untuk siapapun pasien Covid-19. Ia memastikan bahwa isu bahwa yang bisa masuk ke ruang isolasi dan observasi di jalan Kusuma Bangsa hanya pasien yang mendapat rujukan dari Puskesmas adalah tidak benar.
"Prinsipnya, siapapun semua pasien Covid-19 yang dirujuk ke ruang isolasi akan mendapatkan hak yang sama, kecuali kalau semua sudah penuh. Kan tidak hanya di RSUD dr Soegiri Lamongan yang membuka ruang isolasi penderita Covid-19," tuturnya.
Advertisement