Perusahaan Jepang Mulai Program Vaksinasi COVID-19 untuk Karyawan

Ribuan perusahaan di Jepang telah memulai program vaksinasi COVID-19 untuk karyawannya, guna meningkatkan program vaksinasi nasional.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Jun 2021, 17:05 WIB
Seorang pekerja medis menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan perusahaan Jepang mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 kepada pekerja dan keluarga mereka pada Senin 21 Juni 2021, dalam upaya yang dipimpin oleh perusahaan yang menjangkau lebih dari 13 juta orang dengan tujuan untuk meningkatkan peluncuran vaksin yang lambat di negara itu.

Yuka Daimaru, di antara para pekerja Suntory yang menerima vaksinasi, tampak lega setelah menghabiskan lebih dari setahun mengkhawatirkan virus corona.

"Saya gugup, tapi tidak sakit seperti yang saya kira," katanya. 

“Sekarang saya tidak perlu terlalu khawatir di kereta komuter atau di pertemuan.”

Melansir Channel News Asia, Selasa (22/6/2021), sekitar 3.500 perusahaan telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin gratis, dan jumlah itu terus bertambah.

Perusahaan harus mempresentasikan rencana untuk memberikan vaksin terhadap setidaknya 1.000 orang per lokasi. Tetapi mereka memutuskan siapa yang akan disertakan, seperti keluarga, perusahaan afiliasi, dan pemasok.


Vaksinasi di Perusahaan

Direktur Pusat Medis Tokyo Kazuhiro Araki (kiri) menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 di Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama Jepang diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Di antara mereka yang ikut ambil bagian adalah produsen mobil besar Toyota Motor Corp, yang berencana untuk memvaksinasi 80.000 orang di pabrik dan kantornya.

Fast Retailing, di belakang rantai pakaian Uniqlo, menginokulasi 18.500 orang, termasuk pekerja paruh waktu dan staf kebersihan dan kafetaria, mulai 1 Juli.

Pengecer online Rakuten mengatakan memvaksinasi 60.000 pekerja dan keluarga mereka.

Aplikasi perusahaan untuk vaksin diterima hingga Februari 2022.

Jepang bergantung sepenuhnya pada vaksin impor untuk program yang dimulai pada Februari dengan para profesional medis. Hanya sekitar 6 persen orang Jepang yang sudah selesai divaksinasi untuk kedua dosis. Jepang telah memiliki lebih dari 14.000 kematian akibat COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya