Alibaba Tekan 18 Persen Emisi Karbon Selama Gelaran Festival Belanja 618

Alibaba mampu mengurangi emisi karbon dari perangkat yang digunakan pada sistem komputasi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Jun 2021, 13:30 WIB
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan raksasa asal Tiongkok, Alibaba, disebut mampu mengurangi emisi karbon melalui sistem komputasi yang digunakan.

Pada gelaran Festival Belanja 618 melalui dua platform ecommerce-nya, perusahaan mampu menekan hingga 18 persen emisi karbon.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu ini adalah kali pertama bagi Alibaba emisi karbon per pesanan yang terjadi selama gelaran tersebut berhasil diturunkan.

Diketahui, Festival Belanja 618 melibatkan dua platform ecommerce Alibaba yakni Taobao dan Tmall yang berlangsung selama 18 hari sejak 1 Juni 2021.

“Kami telah mengerjakan infrastruktur back-end dan aplikasi front-end, dengan misi membuat Festival Belanja 618 menjadi sebuah acara yang rendah karbon dan mencapai netralitas karbon untuk bisnis Alibaba dalam waktu dekat,” kata Chief Technology Officer Alibaba Group, Li Cheng

Platform layanan lokal Alibaba, Ele.me, mengirimkan 20 juta pesanan makanan untuk dibawa pulang tanpa peralatan makan plastik selama Festival Belanja 618.

Hasilnya, total energi yang dihemat dengan tidak memasok peralatan makan mendekati 400 ton emisi karbon, setara dengan menanam 22.000 pohon Haloxylon.


Peran Artificial Intelligence

Perusahaan menyebut pencapaian ini tidak terlepas dari peran Artificial Intellegence (AI) dalam kedua platform ritelnya tersebut.

“Peningkatan algoritma yang ditenagai oleh teknologi pembelajaran mesin inovatif milik Alibaba ini telah menghasilkan pengurangan sumber daya komputasi yang luar biasa,” tulis perusahaan dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (22/6/2021).

Selain itu, penekanan emisi karbon juga didukung oleh penggunaan energi bersih seperti tenaga angin dan tenaga surya pada data center. Serta penggunaan logistik yang ramah lingkungan, pengemasan cerdas dan pembangkit atap listrik bertenaga surya juga berkontribusi.

“Selain menggunakan lebih banyak energi yang telah diperbaharui pada fasilitas cloud Alibaba, kami juga berinvestasi pada teknologi AI untuk mengurangi jumlah emisi karbon dari platform e-commerce kami,” katanya.

 


Lebih 8.000 ton Karbon Dioksida

Ilustrasi (iStock)

Pusat data Alibaba Cloud di Zhangbei County Tiongkok bagian Barat Laut, telah mencatat pengurangan lebih dari 8000 ton karbon dioksida selama Festival Belanja 618 berkat peningkatan penggunaan tenaga angin.

Tercatat hingga Mei 2021, total listrik yang dihasilkan dari energi angin yang dibeli melalui program Alibaba mencapai 450 juta kilowatt-hour (kWh). Dengan demikian, telah mengurangi hampir 400 ribu ton karbon dioksida.

Pusat data Alibaba Cloud di Mongolia juga meningkatkan penggunaan tenaga angin dan tenaga surya menjadi 45 persen dari total gabungan energi pada Mei tahun ini, melonjak 38 persen dari tahun lalu.

“Sebagai bagian dari perusahaan dan pelopor teknologi yang bertanggung jawab, Alibaba tidak hanya mengejar nilai-nilai bisnis, tetapi juga nilai-nilai sosial yang mencakup keramahan lingkungan dan keberlanjutan ekologis,” tutupnya.

(Rif/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya