10.634 Anak dan Remaja di Kota Depok Terpapar Virus Covid-19 Selama Pandemi

Dadang Wihana mengatakan, sebanyak 10.634 anak dan remaja terpapar virus Corona selama masa pandemi.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 22 Jun 2021, 20:59 WIB
Pengendara motor bermasker memasuki kawasan Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020). Menteri Kesehatan menyetujui menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Depok yang akan dimulai, Rabu (15/4) dalam pencegahan meluasnya COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, sebanyak 10.634 anak dan remaja terpapar virus Corona selama masa pandemi.

Adapun klasifikasi usia anak dan remaja ini yakni, anak dari nol hingga 19 tahun.

"Selama pandemi Covid-19 hingga hari ini, anak dan remaja yang terpapar Covid-19 mencapai 10.634 kasus atau 19,23 persen dari total kasus," kata Dadang, Selasa (22/6/2021).

Menurut dia, angka anak dan remaja yang terpapar virus Covid-19 ini dinilai cukup tinggi. Adapun dari hasil tracing pihaknya, kebanyakan anak dan remaja ini terpapar karena berada di luar rumah dan abai menerapkan protokol kesehatan.

"Terutama anak remaja biasanya nongkrong dan terjadi kerukunan maka dari itu kita sebetulnya sudah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota terkait dengan protokol kesehatan pulang kerja," jelas Dadang.

Dia mengungkapkan, untuk menghindari anak terpapar Covid-19, orang tua ikut berpartisipasi melakukan pencegahan penularan.

"Sebelum berinteraksi dengan anak sebaiknya membersihkan diri baru berkontak dengan anak di rumah," terang Dadang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bukan Varian Delta

Dadang menegaskan, peningkatan penularan Covid-19 kepada anak dan remaja yang meningkat bukan berasal dari varian Delta.

Dia menambahkan, sejauh ini Pemkot Depok pun belum menemukan varian baru tersebut. Meskipun, ada beberapa sampel yang diuji di Litbangkes Kementerian Kesehatan.

"Jadi kami sudah mengirimkan sampel dengan kriteria tertentu ke Balitbangkes dan kami masih menunggu hasil Litbangkes terkait varian baru," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya