Tenaga Kesehatan Terbatas, Dinkes Banten Putar Otak Tambah Kapasitas Rumah Sakit

Bed Occupancy Rate (BOR) di Banten per tanggal 22 Juni 2021 sudah mencapai 82,42 persen, dari kapasitas 330 tempat tidur, tersisa 58 unit saja.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Jun 2021, 20:00 WIB
Petugas membawa pasien terindikasi terinfeksi COVID-19 dari ruang rawat Gedung Anton Soedjarwo Rumah Sakit Bhayangkara RS Sukanto menuju ruang rawat khusus COVID-19, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 Provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Serang - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Banten per tanggal 22 Juni 2021 sudah mencapai 82,42 persen, dari kapasitas 330 tempat tidur, tersisa 58 unit saja. Kemudian ruang isolasi terisi 87,37 persen, dari kapasitas 3.658, tersisa 462 unit.

Sedangkan rumah singgah untuk pasien covid-19, sudah terisi 94,26 persen dan tersisa 52 unit saja.

"Untuk ICU, BOR-nya terpakai 272. Kemudian isolasinya terpakai 3.196 unit. Selanjutnya untuk rumah singgah, BOR nya dari 906, terpakai 854 unit," kata Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Astuti, Rabu (23/06/2021).

Perempuan yang juga menjabat sebagai jubir Satgas Covid-19 Provinsi Banten itu mengaku tengah berupaya menambah jumlah tempat tidur, tetapi tidak akan bertambah banyak. Lantaran, keterbatasan tenaga kesehatan (nakes) yang terbagi untuk melakukan vaksinasi hingga tracing di masyarakat.

"Tidak signifikan, karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kabupaten dan kota di Banten. Belum lagi para nakes juga dituntut untuk melakukan secara aktif TLI (tes, lacak, dan isolasi) dan mengejar percepatan vaksinasi," terangnya. 

Simak video pilihan berikut ini:


Percepat Vaksinasi Massal

Vaksinasi Massal Polres Serang Kota Di Dokkes Polda Banten. (Rabu, 23/06/2021). (Dokumentasi Humas Polres Serang Kota).

Pemprov Banten juga sudah melakukan vaksinasi tahap pertama Covid-19 ke nakes, petugas publik, lansia, hingga masyarakat rentan yang jumlahnya mencapai 632.509 orang. Kemudian vaksin gotong royong sudah diberikan kepada 19.391 penerima. Sehingga total keseluruhan mencapai 651.900 orang.

"Vaksin dosis kedua mencapai 416.331 orang, yakni 10.076 vaksin gotong royong dan 406.355 kepada penerima vaksin dosis pertama," jelasnya.

Percepatan proses vaksinasi juga dilakukan oleh personel Polres Serang Kota (Serkot), yang menyuntikkan kepada seribu orang, yang sudah dilakukan Selasa, 22 Juni 2021 kemarin di Dokkes Polda Banten. Polisi berharap, usai di vaksin, bisa herd immunity bisa segera terbentuk.

Pemerintah pusat menargetkan ada satu juta masyarakat Indonesia bisa di vaksin, pada bulan Juli mendatang. Sehingga proses itu terus di kejar oleh berbagai pihak terkait.

"Antusias masyarakat cukup banyak. Target kami 1.000 vaksin bisa tersuntikkan ke masyarakat. Sekarang terjadi lonjakan kasus covid. Jadi untuk masyarakat yang belum vaksin untuk segera di vaksin. Karena sangat diperlukan oleh masyarakat," kata Wakapolres Serkot, Kompol Feby Harianto, Rabu (23/06/2021).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya