254 Anak di Malang Positif Covid-19 Selama Masa Pandemi

Dinas Kesehatan menyebut pemicu anak terinfeksi Covid-19 di Malang karena mereka bermain di luar dan diajak orang tua ke pusat keramaian

oleh Zainul Arifin diperbarui 23 Jun 2021, 18:09 WIB
Seorang anak di salah satu kampung di Kota Malang memakai masker demi menghindari penyebaran virus Corona Covid-19. Sejak awal pandemi sampai 22 Juni 2021 telah ada 254 anak usia di bawah 10 tahun di Kota Malang tertular Covid-19. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 254 anak berusia di bawah 10 tahun tertular Covid-19 di Malang kota. Jumlah itu terhitung sejak awal pandemi sampai hari ini. Penyebab mereka terinfeksi pun beragam, karena aktivitas di luar rumah sampai terpapar karena orang tua.

Mengutip data Satgas Covid-19 Malang kota, bila diperinci berdasarkan kelompok usia dari jumlah kasus itu terdiri dari 136 anak usia 0-5 tahun dan 118 anak usia 6-10 tahun. Tapi dalam data itu tidak diumumkan angka kesembuhan maupun kematiannya.

Jumlah itu belum termasuk pula anak – anak usia di bawah 18 tahun. Sebab Satgas Covid-19 langsung memasukkan mereka dalam data kelompok usia 11-20 tahun dengan jumlah kasus sebanyak 408 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, anak – anak berusia 10 tahun ke bawah itu terinfeksi virus corona disease di tempat di mana mereka berada. Dipicu oleh beberapa faktor seperti lingkungan sekitar rumah maupun aktivitas orang tuanya.

“Sekolah belum tatap muka, tapi anak – anak punya aktivitas seperti bermain di luar rumah,” ujar Husnul di Malang, kemarin.

Selain itu, faktor lainnya adalah anak diajak orang tuanya ke luar rumah seperti ke pasar, mall dan pusat – pusat keramaian lainnya. Husnul menambahkan, Satgas Covid-19 Malang kota tak ada data rinci kesembuhan dan case fatality rate (CFR).

“Saya tidak ada data rincinya soal kesembuhan dan fatality ratenya,” tutur Husnul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sekolah Tatap Muka

Meski begitu, Dinas Kesehatan Kota Malang tidak harus mengeluarkan rekomendasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar menunda kebijakan sekolah tatap muka. Prinsipnya, semua harus tetap patuh protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

“Sekalipun tidak tatap muka, kan usia anak tetap ada yang terkonfirmasi positif. Garis merahnya di situ,” ujar Husnul Muarif.

Pemerintah Kota Malang sendiri menunjukkan tidak ada kekhawatiran berlebih terhadap situasi tersebut. Sehingga sejauh ini belum ada kebijakan khusus yang memastikan tak akan menerapkan sistem pembelajaran tatap muka.

“Sekolah tatap muka akan tetap berjalan, tidak ada kekhawatiran. Ya mau bagaimana lagi,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji.

Sementara itu berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang, sampai dengan 22 Juni 2021 total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 6.918 kasus. Dari jumlah kasus itu, 653 pasien meninggal dunia, 6.165 pasien telah sembuh dan 100 pasien masih dirawat.

Lalu kasus suspek Covid-19 ada sebanyak 7.331 pasien dengan 157 orang masih diisolasi di rumah sakit, 28 orang isolasi mandiri di rumah, 119 orang meninggal dunia dan 7.027 kasus dinyatakan discarded.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya