Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengurai kepadatan jumlah pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, pemerintah telah menyiapkan Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara sebagai lokasi baru bagi pasien Covid-19 menjalani isolasi.
Pada Rabu (23/6/2021), dilaporkan tingkat keterpakaian kamar tidur di RSD Wisma Atlet telah mencapai 90,22 persen. Hingga pukul 08.00 WIB pagi tadi bahkan dilaporkan jumlah pasien rawat inap telah mencapai 6.671 orang.
Advertisement
Rusun Nagrak mulai berfungsi sebagai lokasi isolasi bagi pasien Covid-19, telah dimulai sejak Senin, 21 Juni 2021. Hal ini diungkap oleh Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin, Selasa, 22 Juni 2021.
Sebelum mulai berfungsi sebagai lokasi alternatif bagi pasien positif usai Wisma Atlet nyaris penuh, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto telah melakukan peninjauan.
Panglima TNI bahkan sempat mengingatkan pentingnya protokol kesehatan diterapkan untuk menekan naiknya kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Rusun Nagrak, Cilincing dilaporkan mampu menampung kurang lebih sekitar 1.000 ranjang untuk pasien Covid-19.
Berikur sejumlah hal terkait Rusun Nagrak yang jadi lokasi baru untuk menampung pasien Covid-19 di wilayah DKI Jakarta:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Sudah Tampung 121 Pasien Covid-19 pada Rabu 23 Juni 2021
Tercatat, hingga Rabu (23/6/2021), sudah ada 121 warga terkonfirmasi positif Covid-19 diisolasi di rumah susun tersebut.
"Hingga Rabu 23 Juni 2021 sudah ada 121 warga masuk (isolasi)," ucap Camat Cilincing, Muhammad Andri.
Rumah susun Nagrak yang dibuka untuk fasilitas isolasi yaitu Tower 3 dengan kapasitas tempat tidur 1.020 unit.
Advertisement
2. Syarat Bagi Pasien yang Diisolasi
Andri menyebutkan, syarat bagi pasien Covid-19 yang akan diisolasi di rumah susun Nagrak yakni hasil positif Covid-19 berdasarkan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR), berusia 18-59 tahun, gejala ringan sekali atau tidak ada gejala, tidak ada komorbid, mampu mandiri.
Apabila pasien telah selesai isolasi, maka puskesmas wilayah bertanggungjawab menjemput kembali pasiennya.
"Ini dikarenakan lokasi rusun terpencil dan sulit transportasi pasien," jelas dia.
3. Melakukan Registrasi Online
Pasien yang akan isolasi ke Rusun Nagrak terlebih dahulu melakukan registrasi online dan telah disetujui oleh Suku Dinas wilayah.
Jadwal masuk pasien pukul 12.00-18.00 WIB, dan jadwal keluar pasien pukul 08.00-12.00 WIB.
Pastikan pasien telah makan siang sebelum berangkat. Selain itu, pasien hanya bisa diterima bila diantar dengan ambulans puskesmas atau bus sekolah.
Ambulans dan bus sekolah kemudian dapat meninggalkan rusun bila pasien telah masuk ke unit isolasi.
Advertisement
4. Rusun Nagrak Siapkan 4 Tower
Rusun Nagrak menyiapkan 4 tower untuk mengobati pasien positif Covid-19. Sementara, tower ke-5 disediakan untuk tenaga kesehatan dan hospitality.
"Jadi satu tower kalau satu unit itu ukuran 36m itu bisa 4 velbed di sana ya satu tower bisa tampung seribuan lah. 4 tower mudah-mudahan bisa tampung 4.000. Saat ini siap baru tower satu," ujar Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin.