Seleksi Mandiri Tahap Pertama Selesai, Universitas Brawijaya Buka Tahap Kedua

Universitas Brawijaya mengumumkan telah menerima sebanyak 5.400 calon mahasiswa baru dari jalur seleksi mandiri gelombang pertama

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Jun 2021, 07:17 WIB
Rektorat Universitas Brawijaya Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Universitas Brawijaya Malang telah menerima sebanyak 5.400 calon mahasiswa baru melalui Seleksi Masuk Mandiri gelombang pertama. Bagi pendaftar yang belum lolos kali ini, tetap ada peluang masuk dengan mendaftar lagi.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Malang, Aulanni’am mengatakan total seluruh pendaftar jalur Seleksi Mandiri gelombang pertama ada sebanyak 35.375 pendaftar.

"Jadi jumlah yang diterima itu hanya 8 persen dari total seluruh pendaftar gelombang pertama," kata Aulanni'am di Malang, Rabu, 23 Juni 2021.

Meski begitu, siswa yang gagal lolos seleksi pada gelombang pertama ini masih bisa mendaftar di gelombang kedua. Pendaftaran seleksi mandiri gelombang kedua dibuka pada 18 Juni - 13 Juli 2021. Hasil seleksi rencananya bakal diumumkan pada 17 Juli 2021.

Seleksi jalur ini diperuntukkan bagi program sarjana dan pendidikan vokasi menggunakan prestasi akademik dan nilai UTBK. Lewat jalur ini, Universitas Brawijaya berharap siswa berprestasi yang tak lolos masuk dari jalur SNMTN dan SBMPTN bisa terjaring.

“Semoga siswa yang belum beruntung dapat masuk diterima lewat dua gelombang jalur ini. Terakhir nanti kami akan mengadakan seleksi Vokasi,” kata Aulanni’am.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dua Jalur Selesai

Universitas Brawijaya sendiri menyiapkan kuota mahasiswa baru untuk tahun akademik 2021/2022 sebanyak 15 ribu kursi yang dibagi lewat beberapa jalur. Dua di antaranya yang sudah selesai adalah SBMPTN dan SNMPTN.

Di jalur SBMPTN, telah diterima sebanyak 6.033 mahasiswa baru atau 40 persen dari total kuota keseluruhan. Sedangkan di jalur SNMPTN, Universitas Brawijaya jadi yang tertinggi menerima sebanyak 4.446 mahasiswa baru atau 20 persen kuota.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya