Liputan6.com, Jakarta - Penjualan produk kategori Barang Konsumen yang Bergerak Cepat atau Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di platform digital tumbuh konsisten. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan NielsenIQ.
"Penjualan produk kategori FMCG di e-commerce masih terus bertumbuh," kata Associate Director Retailer Vertical, NielsenIQ, Ernawati, dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Advertisement
Pertumbuhan di sebagian besar didorong kelas ekonomi atas. Sedangkan aksesibilitas kelas menengah dan bawah untuk berbelanja di marketplace masih terbatas.
"Pembelanjaan rumah tangga dari online ini masih dipimpin dari kelas ekonomi atas. Kalau kelas menengah dan bawah terus berpartisipasi dengan peningkatan yang terbatas," kata Erna.
Kontributor terbesar pertumbuhan penjualan produk FMCG di e-commerce berasal dari lima kategori produk. Antara lain produk perawatan kulit, susu bubuk, pampers bayi, sabun mandi dan susu cair.
"Kontributor terbesar pertumbuhan e-commerce untuk FMCG berasal dari lima kategori produk teratas yaitu perawatan kulit, susu bubuk, popok bayi, sabun mandi dan susu cair," kata dia.
Dari sisi perilaku belanja rumah tangga, saat ini konsumen sudah mulai kembali berbelanja di sejumlah toko dan peritel modern. Dalam hal ini toko yang dimaksud yakni toko kelontongan maupun warung-warung yang ada di sekitar rumah masyarakat.
"Konsumen sudah mulai kembali berbelanja di sejumlah toko dan peritel modern," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
7 Juta Mitra Bukalapak Dapat Jaminan Pasokan dari Pemimpin Pasar Industri FMCG
Sebelumnya, Bukalapak melalui Buka Mitra Indonesia yang menaungi Mitra Bukalapak , menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan FMCG Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Unilever, Danone, Coca-Cola Amatil, Heinz ABC Indonesia, Garuda Food, Suntory Garuda, dan UltraJaya.
Dalam kerja sama ini, Bukalapak dan perusahaan FMCG di Indonesia akan berfokus di hal-hal penting di seputar layanan distribusi dan kesediaan stok untuk para mitra bukalapak.
Ada dua hal yang menjadi kesepakatan. Pertama adalah memastikan layanan pengiriman dan ketersediaan stok di 7 juta Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia melalui proses distribusi yang efektif dan lebih cepat. Kedua memberdayakan para Mitra Bukalapak untuk memaksimalkan hasil penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari melalui harga penjualan yang lebih terjangkau.
CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani menjelaskan, Bukalapak sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan FMCG pada Buka Mitra Indonesia. Hal ini merupakan dukungan terhadap upaya Bukalapak untuk mendorong kemajuan digitalisasi warung-warung tradisional yang berdampak pada inklusi ekonomi Indonesia.
"Kami optimis kerja sama ini bisa makin meningkatkan layanan kami pada Mitra Bukalapak, yang juga akan memperkuat kualitas layanan para Mitra Bukalapak kepada para pelanggan mereka”, ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).
E-commerce Director PT Unilever Indonesia Hira Triadi menambahkan, Unilever sebagai perusahaan yang ada di Indonesia selama 87 tahun ingin turut berkontribusi secara nyata untuk bisa meningkatkan kapabilitas warung agar mampu beradaptasi dengan era digital saat ini. Terlebih bahwa warung yang merupakan bagian dari UMKM memiliki peranan penting bagi kemajuan perekonomian Indonesia.
"Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan Unilever, salah satunya adalah melalui kemitraan dengan Bukalapak melalui platform Mitra Bukalapak," jelas Hira.
Keinginan yang seirama untuk memberdayakan dan mendukung kemajuan pelaku UMKM juga diekspresikan oleh Narto Sunarno, Head of Digital Business Development Garuda Food.
“Akses lebih banyak lagi kepada UKM warung agar bisa lebih sejajar dan berdaya saing terhadap rekan-rekan mereka yang mempunyai format toko lebih besar”, ucapnya.
Advertisement