Misteri Naga Kalimantan, Sebesar Piton Selincah Kobra

Pak Rusni dan warga lainnya mengaku masih melihat naga di dekat air. Makhluk itu berwarna hitam dan mengilap, ukurannya besar, mirip diameter drum minyak.

oleh Erik diperbarui 25 Jun 2021, 17:00 WIB
Patung kepala naga di Pantai Kamali yang jadi ikon Kota Baubau. (dok. Instagram @uncle_syaf / https://www.instagram.com/p/B8U_hINH62V/?utm_medium=copy_link / Dinda Rizky)

Liputan6.com, Jakarta - Ada naga di Kalimantan. Naga-naga itu memangsa manusia. Ular sebesar piton, dengan bisa semematikan ular berkepala merah, dan selincah kobra. Ketiga jenis ular itu memadu pada tubuh naga yang diyakini warga setempat telah jinak atas perjanjian.

Mundur ke belakang. Sekelompok warga sepakat untuk meninggalkan kampung dan mencoba peruntungan di hutan demi menghindari penjajahan Belanda. Bukan untung yang didapat, malah naga menunggu di sana.

Kisahnya bermula saat anak-anak warga menghilang secara misterius, satu demi satu. Kloter pertama, 8 anak hilang tanpa jejak. Warga pun bertanya, apa gerangan yang menghabisi mereka.

Demi titik terang, mereka sepakat memasang perangkap. Namun, bukan perangkap sembarangan. Salah satu anak disiapkan untuk dijadikan tumbal demi menghentikan kematian selanjutnya.

Para orangtua menanti dengan waswas dari kejauhan. Tumbal sudah disiapkan. Selang sesaat, tiba-tiba muncul makhluk dari dalam air, membuat riak air sungai. Makhluk itu melata, tanpa tangan, tanpa kaki. Ular besar. Tumbal itu pun ditelan tanpa sisa.

Warga yang mengintai dari kejauhan kesulitan menamai makhluk itu. Disebut ular namun terlalu besar, disebut naga, tapi tak berkaki.

Demi mencegah korban selanjutnya, warga pun memberanikan diri untuk mengikuti arah pulang naga tak berkaki tersebut. Sesampainya di sarang, ular itu rupanya tak sendirian. Ada dua ekor naga dewasa sebesar drum minyak tanah, sedangkan satunya seukuran batang kelapa.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Teluk Naga

Anggota KNKT meninjau lokasi helikopter yang jatuh di Danau Bupetra, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menggunakan perahu naga. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Dengan senjata lengkap, warga pun menyerang naga tersebut. Dua ekor seukuran drum itu pun dipotong warga sampai mati. Sedangkan yang berukuran lebih kecil dibiarkan hidup dengan perjanjian.

Mulai saat itu, pihak naga dan manusia sepakat untuk tidak saling membunuh satu sama lain. Warga pun kembali ke permukiman dengan perasaan lega. Namun, dalam hati mereka masih meyakini, naga-naga lain masih ada di sekitar mereka.

Saat ini, daerah di mana naga diyakini muncul disebut Teluk Naga. Seorang penduduk desa, Suri mengatakan, mereka masih menyimpan peralatan yang konon diyakini mematikan 2 naga dewasa. Namun, ia mengatakan pulau di mana naga tinggal terbelah dua oleh sungai.

Pak Rusni dan warga lainnya mengaku masih melihat naga di dekat air. Makhluk itu berwarna hitam dan mengkilap, ukurannya besar, mirip diameter drum minyak. Namun penampakan mereka tak bertahan lama, muncul dan menghilang sesuka hati.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya