Liputan6.com, Gunungkidul RSUD Wonosari mengalami kekurangan tenaga kesehatan, usai belasan pegawainya terpapar Covid-19. Upaya menghadirkan tenaga medis tambahan juga sulit dilakukan.
Direktur Utama RSUD Wonosari Heru Sulistyo menuturkan, risiko tenaga kesehatan terpapar Covid-19 sangat tinggi di RSUD Wonosari, mengingat tempat ini menjadi rumah sakit sentra penanganan Covid-19.
Advertisement
Tercatat, sebanyak 12 orang tenaga kesehatan di RSUD Wonosari terpapar Covid-19, dan 4 orang di antaranya menjalani perawatan isolasi di RSUD Wonosari karena mengalami gejala sesak napas. Sementara yang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan tim gugus pengendalian Covid-19 setempat. Mereka tidak mengalami gejala apapun meski dinyatakan positif Covid-19.
Heru mengakui penanganan Covid-19 di RSUD Wonosari kewalahan usai 12 tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Terlebih hasil tracing kontak belum keluar, sehingga penambahan positif Covid-19 bisa saja terjadi.
"Kita masih menunggu hasil tracingnya. Mudah-mudahan negatif," katanya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kesulitan Mencari Relawan Covid-19
Untuk menyiasati kondisi yang ada, Heru mengatakan, sebagian dokter dan perawat yang ada di poli, diperbantukan untuk ikut menangani pasienn Covid-19.
Menurutnya, tenaga kesehatan dari poli yang diambil tersebut tentu saja harus memenuhi persyaratan, yaitu masih muda. Karena salah satu persyaratan untuk mengizinkan merawat pasien Covid-19 adalah di bawah 40 tahun.
"Masih ada beberapa tenaga kesehatan di poli yang muda sehingga diupayakan untuk bisa merawat pasien Covid-19 yang kini cukup banyak. Kita pilih yang muda-muda karena daya tahannya lebih bagus," katanya.
Heru mengatakan, belum bisa menambah tenaga kesehatan lagi lantaran anggaran yang terbatas. Sebagai gantinya, pihak rumah sakit memberi opsi membuka rekrutmen relawan untuk merawat pasien Covid-19. Tantangan yang harus dihadapi adalah sulitnya mencari relawan, ha itu berkaca dari pengalaman di daerah lain.
Advertisement