Liputan6.com, Jakarta Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta kian mengkhawatirkan. Petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat, rekor tertinggi jumlah pemakaman jenazah pasien Covid-19 harian mencapai 180 jenazah pada Rabu, 23 Juni 2021.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Murcahyo, mengakui angka pemakaman harian terus bertambah.
Advertisement
"Per 22 Juni 2021 sejumlah 143 jenazah dimakamkan; Rabu, 23 Juni 180 jenazah,” kata Ivan saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/2021).
Ivan menyebut TPU rujukan untuk pemakaman jenazah Covid-19 saat ini ada dua, yakni TPU Rorotan dan Tegal Alur.
Namun, lantaran jumlah petak kian terbatas, TPU lain milik Pemprov dizinkan untuk dipakai pemakaman Covid-19 dengan sistem tumpang atau tumpuk dari makam keluarga.
"Selain lokasi dua TPU rujukan protokol Covid-19, TPU lain milik pemprov bisa dipakai dengan model tumpang/tumpuk menggunakan makam keluarganya,” ucapnya.
Saat ini, sisa petak di TPU khusus Covid-19 terus berkurang. Di TPU Tegal Alur, misalnya, hanya tersisa 280 petak saja.
"TPU Rorotan sisa 6236 petak, TPU Tegal Alur sisa 280," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Catat Rekor Tertinggi
Sebelumnya , DKI Jakarta kerap mencatatkan angka rekor tertinggi pada kasus positif Covid-19. Tidak hanya rekor angka positif, data pemakaman jenazah Covid turut mencetak rekor tertinggi selama pandemi di Indonesia berlangsung sejak Maret 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun instagram @aniesbaswedan, menyampaikan, Rabu (23/6) sebanyak 180 jenazah dengan Protap Covid dimakamkan. Jumlah itu, dikatakan Anies, merupakan rekor tertinggi yang pernah ada.
"Hari ini rekor pemakaman selama wabah Covid-19 di DKI; 180 jenazah dikuburkan dengan prosedur Covid-19," ucap Anies yang dikutip pada Kamis (24/6/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berpesan, Pemprov DKI Jakarta menyediakan 3 hektare lahan khusus pemakaman Covid di TPU Rorotan. Meski luas, ia berharap penguburan jenazah dengan Protap Covid tidak terus menerus terjadi.
"Tolong jangan sampai dipenuhi, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi. Cukup, cukup sudah, kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka batas usia ada di tangan Allah. Tugas manusia adalah ikhtiar, sama-sama kita hindari kegiatan berpotensi penularan."
"Kita datangi tempat vaksinasi sebagai ikhtiar keselamatan, hindari risiko, songsong ikhtiar keselamatan," pungkasnya.
Unggahan itu diakhiri dengan tanda pagar #ABW yang menandakan narasi dari unggahan ditulis langsung oleh Anies secara pribadi.
Advertisement