Liputan6.com, Jakarta Jakarta menjalani PPKM mikro mulai 23 Juni hingga 5 Juli 2021 merespons lonjakan kasus baru Covid-19. Sejumlah panduan untuk masyarakat selama menjalani PPKM mikro pun diungkap Anies Baswedan dan tim.
Rabu (23/6/2021), Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan beberapa kisah pilu dari mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat Covid-19 di akun Instagram terverifikasinya.
Baca Juga
Advertisement
Anies mengakhiri kisah dengan data dan pesan menyentuh. Suami Fery Farhati ini mengajak masyarakat mendatangi pemakaman dan melihat kenyataan. “Kematian itu tak sekadar angka statistik,” tulisnya.
Satu Duka Tak Terkira
“Tapi tentang saudara kita, orang-orang yang tadinya masih sehat, masih berkumpul dengan keluarga tercinta. Kini mereka dipisah selamanya. Ingatlah, bahwa setiap angka itu adalah satu kisah duka tak terkira,” Anies Baswedan menyambung.
Setelahnya, politikus kelahiran Kuningan, 7 Mei 1969, membuka sebuah data. Pekan ini, Jakarta mencetak rekor pemakaman jenazah pasien Covid-19 terbanyak. Jelas, ini bukan hal membanggakan.
Advertisement
Rekor Pemakaman
“Hari ini rekor pemakaman selama wabah Covid-19 di DKI: 180 jenazah dikuburkan dengan prosedur Covid-19. Lahan baru di Rorotan ini ukurannya 3 Ha, khusus Covid,” ia memberi tahu.
Anies Baswedan mengimbau, lahan seluas tiga hektar ini tidak dipenuhi. Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 sudah sangat banyak. Lebih dari cukup. Jangan ada lagi.
Jangan Sampai Dipenuhi
“Meskipun luas, tolong jangan sampai dipenuhi. Ya, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi. Cukup, cukup sudah. Kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka,” ungkap Anies Baswedan.
Banyak yang bilang, jodoh, rezeki, dan maut di tangan Sang Khalik. Kalau sudah waktunya meninggal, ya meninggal. Namun, manusia wajib berikhtiar atau mengupayakan kesehatan.
Advertisement
Songsong Ikhtiar Keselamatan
Vaksinasi Covid-19 yang tengah gencar dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satu bentuk ikhtiar yang mesti didukung segenap pihak. Untuk saat ini, jangan ambil risiko demi kesehatan bersama.
“Batas usia ada di tangan Allah SWT, tugas manusia adalah ikhtiar. Sama-sama kita hindari kegiatan berpotensi penularan. Kita datangi tempat vaksinasi sebagai ikhtiar keselamatan. Hindari risiko, songsong ikhtiar keselamatan,” tutupnya.