Masterclass FSAI 2021: Bedah Film Combat Wombat, Konten Animasi Anak dari Australia

Di Masterclass FSAI 2021 yang diselenggarakan pada Kamis (24/6/2021), para pembuat Combat Wombat menceritakan proses dari pembuatan film tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2021, 17:02 WIB
Combat Wombat (Photon Creative Pty Ltd, Pony Up Picture Studios Pty Ltd and Screen Queensland Pty Ltd via IMDb)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam masterclass daring mengenai konten animasi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia dalam rangka Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2021, salah satu pendiri perusahaan Like a Photon Creative -- sebuah perusahaan produksi animasi asal Australia -- Nadine Bates, serta kepala pengembangan perusahaan tersebut, Ryan Greaves, membagi pengetahuan dari film terbaru mereka Combat Wombat.

Masterclass yang dilaksanakan pada Kamis (24/6/2021) ini juga dimoderatori oleh jurnalis dan akrtis Indonesia Marissa Anita.

Combat Wombat adalah film animasi anak-anak yang menceritakan kisah Maggie Diggins, seekor wombat yang memiliki karakter pemberani walau memiliki cerita latar belakang yang membuat karakternya memiliki aura berduka di awal film tersebut.

Namun, setelah sebuah kejadian yang mengubah hidupnya, Maggie menjadi pahlawan anti kejahatan wanita ramah tetapi tangguh dengan bantuan seekor sugar glider bernama Sweetie serta bokongnya.


Pentingnya Representasi untuk Anak-Anak

Perusahaan di balik film ini, Like a Photon Creative, adalah perusahaan animasi berspesialisai dalam membuat konten anak-anak yang dibuat oleh Nadine Bates dan Kristen Souvlis.

Sadar bahwa adanya kurang representasi wanita di layar kaca, Nadine dan Kristen keluar dari pekerjaan mereka dan membuat perusahaan animasi yang didikiran oleh wanita satu-satunya di Australia.

"Jadi ketika orang menonton dan menikmati film seperti Combat Wombat, itu perasaan terbaik di dunia," kata Nadine.

Berspesialisasi dalam membuat konten untuk anak-anak, Nadine mengatakan bahwa hal itu "sangat berbeda" dari menulis cerita untuk orang dewasa.

"Anda tidak ingin merendahkan mereka -- ini bukan tentang menggurui mereka," jelas Nadine saat menceritakan apa yang harus diperhatikan saat menulis naskah film untuk anak-anak. "Ini tentang komedi dan bersikap baik."

Ia juga lanjut menjelaskan saat anak-anak memiliki representasi yang tepat sejak usia muda, hal tersebut akan menjadi faktor dalam pembuatan karakter baik yang akan mengarah ke pembuatan masyarakat yang lebih positif nantinya.

"Ini semua tentang pilihan bahasa," katanya. "Itu benar-benar cukup kompleks."

Dalam sisi pembuatan animasi, Ryan Greaves, kepala pengembangan dari perusahaan tersebut menjelaskan bahwa "kunci animasi adalah memiliki tim hebat di sekitar Anda."

Film Combat Wombat sendiri memiliki tim dengan jumlah 80 orang dalam sektor berbeda-beda.

Ryan menjelaskan bahwa setiap minggu, para animator menghasilkan 20 detik rekaman dari film yang pada akhirnya berdurasi satu setengah jam.

"Ketika Anda menonton pekerjaan Anda di akhir minggu, itu sedikit demoralisasi," candanya.

Tentu membuat karakter animasi tidaklah mudah. Ryan menjelaskan salah satu cara mereka memberi jiwa para karakter tersebut adalah dengan memainkan alis. "Mereka mengatakan mata adalah jendela jiwa, dan alis dapat memberi tahu Anda tentang emosi kita."

Film Combat Wombat ini memiliki banyak inspirasi dari budaya Australia. Saat membicarakan hal tersebut, Nadine mengatakan bahwa tempat asal kita adalah sesuatu yang tidak harus disembunyikan.

"Jangan sembunyikan dari mana kamu bersal, rangkullah, itulah kekuatan supermu."

Combat Wombat akan kembali tayang di FSAI 2021 pada hari Sabtu 26 Juni 2021 pukul 15.00 WIB di situs fanforcetv.com.

 

Reporter: Paquita Gadin


Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya