Gaet Investor Muda, Sinarmas Sekuritas Luncurkan Aplikasi Investasi SimInvest

Lewat aplikasi SimInvest, nasabah Sinarmas Sekuritas dapat dengan mudah mendaftar, serta mudah berinvestasi baik saham maupun reksadana.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Jun 2021, 18:05 WIB
PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest. Apilasi ini untuk melayani kebutuhan investasi yang mudah, cepat, dan aman terutama para investor ritel milenial.

Direktur PT Sinarmas Sekuritas Ferita Tanudjaja menjelaskan, Sinarmas senang melihat antusiasme investor ritel, khususnya investor muda Indonesia. "Oleh karena itu kami ingin melayani segmen ini dengan lebih baik lagi dengan meluncurkan aplikasi SimInvest ini.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (24/6/2021).

SimInvest mobile yang dapat diunduh dari Google Play Store atau App Store memungkinkan investor berinvestasi saham dan reksa dana sekaligus dari satu platform. Tampilan SimInvest yang milenial dengan fitur yang lengkap bertujuan memudahkan investor saat bertransaksi.

Lewat aplikasi SimInvest, nasabah Sinarmas Sekuritas dapat dengan mudah mendaftar, serta mudah berinvestasi baik saham maupun reksadana. Selain itu, nasabah dapat dengan mudah melakukan order, memantau history dan portfolio, serta mengatur watchlist yang bisa disesuaikan sendiri.

Berbagai kemudahan ini juga dilengkapi dengan penawaran fee transaksi baru untuk bertransaksi dari Sinarmas Sekuritas yang sangat kompetitif.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertumbuhan Investor Ritel

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jumlah investor muda pasar modal berusia 18 tahun sampai 25 tahun terus tumbuh, bahkan persentase jumlah investor milenial mendominasi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 3,9 juta investor pada tahun 2020 yang sebanyak 54,8 persen adalah investor anak muda.

Berkaca pada data lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor retail pada tahun 2020 memang melejit. Pada tahun 2019, jumlah investor retail sebanyak 2,5 juta lalu tahun 2018 sebesar 1,6 juta. Kemudian tahun 2017 sebesar 1,1 juta dan 2016 sebesar 894.00 investor.

Tingginya jumlah investor ini sejalan dengan makin mudahnya cara serta proses berinvestasi. Bila dulu kita investor harus datang ke kantor cabang atau mengirim formulir serta data diri. Kini, cukup dari satu platform, semua orang dapat berinvestasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya