Dinkes DKI: 70 Sampel Dinyatakan VoC, Covid-19 Varian Delta Ada 55 Kasus

Dinkes DKI mengimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi agar risiko tertular Covid-19 terutama varian baru bisa diminimalisir.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Jun 2021, 20:37 WIB
Mahasiswa melukis mural bertemakan sosialisasi pencegahan Covid-19 di kolong jalan tol dalam kota, Kebun Nanas, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sekitar 90 tiang kolong tol sepanjang jalan MT Haryono ini difasilitasi Satgas Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) terkait varian baru mutasi Covid-19 yang diketahui lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat.

Dinkes DKI Jakarta sudah mengirim 987 total keseluruhan sampel terduga mutasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 70 sampel dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC).

"Dari 70 VoC tersebut, telah diidentifikasi bahwa 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor), 19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 8 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).

Adapun rincian 70 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 55 varian Delta (B.1617.2).

Dwi mengimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi agar risiko tertular Covid-19 terutama varian baru bisa diminimalisir

"Dari hasil studi, varian Delta terbukti 4 kali lebih menular dan meningkatkan angka perawatan rumah sakit. Namun, dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat, dapat meminimalisir potensi tertular virus ini. Perlu diketahui juga, semua merek vaksin saat ini ampuh untuk mencegah varian mutasi virus baru. Semua merek vaksin aman, bermanfaat, dan berkualitas," terang dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kemenkes Tunjuk 3 RS di Jakarta Khusus Menangani Pasien Covid-19

RSPI Sulianti Saroso menjadi rumah sakit rujukan yang siap menangani virus corona. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk tiga rumah sakit di wilayah DKI Jakarta khusus menangani pasien Covid-19. Tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso.

Penunjukan rumah sakit ini disampaikan langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers Penunjukan Rumah Sakit Khusus Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (24/6/2021).

"Diharapkan dengan mengkonversi tiga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan full untuk kasus Covid-19 akan membantu semakin menambah ketersediaan untuk tempat perawatan," kata dia.

Nadia menjelaskan, penunjukkan tiga rumah sakit ini merespons kondisi bed occupancy rate (BOR) atau keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta yang berada dalam kategori kritis. Saat ini, BOR di Jakarta sudah menyentuh angka 90 persen.

"Melihat kondisi kapasitas perawatan yang cukup tinggi tersebut, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya maka Kemenkes mengambil kebijakan untuk menunjuk tiga rumah sakit vertikal yang berada langsung di bawah kewenangan Kemenkes untuk dikhususkan sebagai rumah sakit yang melayani Covid-19," jelas dia.

Selain DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan mencatat BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di empat provinsi Pulau Jawa cukup tinggi. DI Yogyakarta dan Jawa Tengah sudah mencapai 85 persen. Kemudian Banten 87 persen dan Jawa Barat 88 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya