PM Australia Scott Morrison Dikritik Lantaran Sistem Karantina di Hotel Kerap Bikin Kacau

Kawasan Sydney tengah dan timur, termasuk Pantai Bondi akan memasuki masa lockdown setelah lonjakan kasus COVID-19 dilaporkan meningkat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jun 2021, 12:02 WIB
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)

Liputan6.com, Sydney - Perdana Menteri Australia Scott Morrison berkomitmen agar pusat karantina COVID-19 dikelola lebih baik, setelah berbulan-bulan dikritik tentang sistem di hotel kerap bikin kacau.

Sejak November 2020, lebih dari delapan penguncian telah terjadi di berbagai ibu kota negara bagian di seluruh Australia termasuk Melbourne, Brisbane, Perth, dan Adelaide karena 'kebocoran' yang muncul dari hotel karantina.

Australia telah memberlakukan penutupan perbatasan dan tindakan karantina yang ketat sejak Maret 2020 untuk mencegah COVID-19 keluar dari negara itu. Namun, berita buruk kembali akan menimpa warga Sydney.

Sebab, kawasan Sydney tengah dan timur, termasuk Pantai Bondi akan memasuki masa lockdown setelah lonjakan kasus COVID-19 dilaporkan meningkat. Dikutip dari laman BBC, Jumat (25/6/2021) lockdown dipilih lantaran kota ini tengah berjuang untuk menahan wabah varian Delta yang sangat menular.

Pejabat melaporkan 17 kasus baru pada Jumat, menjadikan cluster di wilayah Sydney menjadi 65 kasus. Ini adalah penguncian pertama di kota terbesar Australia -- rumah bagi 5,3 juta orang -- pada 2021.

Ini akan mempengaruhi pusat kota, pinggiran kota dalam, serta pinggiran pantai di timur.

"Kami tidak ingin melihat situasi ini berlarut-larut selama berminggu-minggu. Kami ingin melihat situasi ini berakhir lebih cepat daripada nanti," kata Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian.

Tetapi dia menambahkan bahwa para ahli medis Australia percaya hanya lockdown yang diperlukan untuk saat ini guna menyelamatkan kota.


Imbauan Agar Tetap di Rumah

Antrean warga Sydney di luar pusat vaksinasi Covid-19 di Sydney, Australia, Kamis (24/6/2021). Sebagian besar warga Sydney dilarang meninggalkan kota untuk menghentikan penyebaran virus corona Covid-19 varian Delta yang sangat menular ke wilayah lain. (SAEED KHAN / AFP)

Mulai Sabtu (26/6), warga serta orang-orang yang bekerja di daerah yang terkena dampak harus tinggal di rumah kecuali untuk alasan penting. Lockdown akan diberlakukan hingga 2 Juli 2021.

Warga di hotspot COVID-19 sudah dilarang bepergian ke luar kota. Negara bagian dan teritori Australia lainnya juga telah memblokir kedatangan dari Sydney.

Wabah Sydney saat ini menandai peningkatan paling signifikan dalam penularan COVID-19 sejak Desember. Hampir sepanjang tahun, penduduk setempat tidak menikmati kehidupan sehari-hari.

Berejiklian menekankan bahwa perintah tinggal di rumah juga akan berlaku untuk pekerja, mencatat bahwa pekerja kantor yang bepergian ke dan dari kawasan pusat bisnis telah membawa virus ke pinggiran luar kota.

Sekitar setengah juta orang bekerja di distrik keuangan pusat Sydney, menghasilkan sekitar sepertiga dari ekonomi kota.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya