Seorang Janda Tewas di Asrama Polisi Pelalawan, Jajaran Polda Riau Irit Bicara

Meski mengaku telah menahan seorang perwira berinisial RK, jajaran Polda Riau masih irit bicara soal duduk perkara kasus.

oleh M Syukur diperbarui 26 Jun 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Polda Riau menahan seorang perwira yang berdinas di Polres Pelalawan, inspektur satu RK. Penahanan itu terkait kabar seorang janda tewas di asrama polisi Kabupaten Pelalawan beberapa waktu lalu.

Hanya saja, sejumlah pihak berwenang di Polda Riau irit bicara terkait kasus diduga pembunuhan yang menyeret Iptu RK ini. Padahal kasus ini menjadi sorotan publik karena peristiwa terjadi di tempat tinggal oknum polisi.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto saat dikonfirmasi juga tidak bisa berkomentar banyak terkait ini. Dia mengaku belum mendapat dari Direktorat Reserse Kriminal Umum yang menangani kasus tersebut.

"Belum dikasih data oleh yang menangani," ucap Sunarto.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Ristiawan malah irit bicara dikonfirmasi terkait kasus kematian seorang janda di asrama polisi itu.

"Masih didalami," ucap Teddy.

Teddy juga memberikan jawaban yang sama ketika ditanyai terkait status Iptu RK, apakah masih saksi atau sudah ditetapkan sebagai tersangka.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Mati Tak Wajar

Sementara itu, Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Indra Wijatmiko, tak menampik anggotanya ditahan di Polda Riau terkait kematian seorang janda di asrama polisi.

"Yang bersangkutan sudah di Polda Riau," ucap Indra.

Indra juga tak menjelaskan bagaimana janda berinisial DM itu tewas di hunian dinas anak buahnya.

"Jawaban saya cuma itu, sudah di Polda," kata Indra.

Sebelumnya, DM meninggal setelah datang ke asrama polisi yang dihuni Iptu RK pada awal Juni ini. Pihak keluarga kemudian meminta kuburan DM dibongkar karena curiga ada hal tak wajar.

Pihak keluarga meminta dilakukan otopsi terhadap jasad DM. Hal ini membuat petugas medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda membedah jasad DM bersama tim laboratorium forensik.


Hakikat Polisi Melindungi

Namun hingga kini, polisi urung mengumumkan hasil identifikasi meskipun ada informasi yang menyebut tengkuk DM patah. DM juga disebut mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.

Beberapa waktu lalu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi pers penangkapan pelaku pembunuhan wanita hamil mengatakan, perempuan harus dilindungi.

Agung juga menyatakan sudah menjadi tugas polisi untuk menjaga keberlangsungan hidup masyarakat.

"Sudah menjadi hakikat kepolisian untuk menjaga kehidupan," tegas Agung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya