6 Fakta Menarik Bantul, Tempat Kelahiran Presiden Soeharto hingga Warisan Dunia

Bantul mempunyai banyak fakta menarik, salah satunya tempat kelahiran Soeharto.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2021, 12:09 WIB
Dinas Pariwisata Bantul mencatat setidaknya ada 29.612 orang yang masuk di 7 pintu masuk beretribusi ke pemerintah Kabupaten Bantul.

Liputan6.com, Jakarta - Bantul adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 2018 Bantul untuk pertama kalinya memiliki jumlah penduduk mencapai 1 juta jiwa.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul pada 2019, jumlah penduduk di sana berjumlah 1.006.692 jiwa. Kabupaten yang berbatasan dengan Sleman dan Kota Yogyakarta di sebelah utara, Gunung Kidul di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Kulon Progo di sebelah barat.

Selama ini Bantul terkenal wisatanya yang diincar banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Tentunya bukan itu saja hal-hal menarik seputar Bantul. Berikut enam fakta menarik tentang Bantul yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Dijuluki Kota Geplak

Geplak adalah kuliner legendaris khas Bantul, bahkan Bantul dijuluki sebagai Kota Geplak berkat kulinernya itu. Geplak adalah kue yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa. Kue ini memiliki cita rasa manis.

Industri Geplak mudah ditemui di seluruh penjuru Bantul. Geplak bisa dibeli di pasar-pasar tradisional dan sering dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke sana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Tempat Kelahiran Presiden Soeharto

Museum Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Bantul, DIY. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Bantul juga tempat kelahiran Soeharto, tepatnya di Kemusuk, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Soeharto menjabat sebagai presiden dari 1967 sampai 1998. Sebelum menjadi presiden, Soeharto merupakan pemimpin militer pada masa pendudukan Belanda dan Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Di tempat kelahirannya ini juga didirikan Museum Soeharto. Museum itu menyimpan memoar dan peninggalan-peninggalan Soeharto sejak berdinas di kemiliteran hingga saat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia. Museum ini letaknya berada di Dusun Kemusuk Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu. Museum Soeharto diresmikan pada 8 Juni 2013 oleh adik Soeharto, Probosutedjo.


3. Pantai Parangtritis

Padusan adalah tradisi warga Yogya yang mandi di laut jelang Ramadan. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Pantai Parangtritis merupakan ikon pariwisata di Yogyakarta. Pantai ini adalah salah satu destinasi wisata paling favorit dan terkenal di Yogyakarta. Pantai Parangtritis menyuguhkan wisatawan dengan menyaksikan pemandangan indah matahari terbit dan terbenam.

Pantai ini juga menawarkan berbagai aktivitas lain seperti berkeliling menggunakan motor ATV, berkuda, atau delman. Parangtritis juga terkenal dengan legenda penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Mitos yang beredar mengatakan bahwa wisatawan yang datang tidak boleh memakai baju warna hijau. Konon, mereka mengenakan baju warna hijau akan diseret ombak Nyi Roro Kidul.


4. Punya Motif Batik Khas

Ilustrasi batik (dok.unsplash/ Camille Bismonte)

Bantul memiliki motif batik yang khas yaitu Batik Gringsing dan Batik Ceplok Kembang Kates. Motif batik Gringsing berupa bulatan-bulatan kecil mirip sisik ikan yang saling bersinggungan. Warna asli batik Gringsing biasanya sogan (coklat, putih, dan hitam). Namun, kini warna-warna lain seperti merah, hijau, kuning juga digunakan. Makna simbolik dari motif ini yaitu sebagai doa atau harapan agar terhindar dari pengaruh buruk dan kehampaan.

Sementara, Batik Ceplok Kembang Kates Motif ide dasarnya terinspirasi dari tanaman kates atau pepaya. Motif utamanya berupa biji dan bunga, dengan tambahan putik. Warna motif ini biasanya merah, hijau, dan biru. Makna simbolik dari motif ini sebagai simbol semangat mempertahankan bangsa, negara, serta kesejahteraan masyarakat.


5. Kota Gerabah

Ilustrasi gerabah. (Dok. SharkBite/Pexels)

Bantul dijuluki sebagai Kota Gerabah karena memiliki daerah wisata yang terkenal akan industri gerabahnya. Daerah itu adalah Kasongan yang terletak di Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.

Hasil kerajinan gerabah yang diproduksi Kasongan biasanya berupa guci, pot, hiasan dinding, dan lainnya. Hasil kerajinan tersebut bahkan telah diekspor ke mancanegara seperti wilayah Eropa dan Amerika. Destinasi wisata ini ramai didatangi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Para wisatawan dapat belajar langsung cara membuat gerabah di sana.

 


6. Sahara van Java

Gurun pasir ala Jogja ini sudah dikenal sekitar 2 tahun yang lalu, dan sampai sekarang dilakukan pengembangan.

Bantul memang dikenal memiliki banyak juluk ,termasuk julukan Sahara van Java. Julukan tersebut diberikan karena Bantul memiliki objek wisata bernama Gumuk Pasir Parangkusumo yang mirip dengan Gurun Sahara di Afrika. Oleh sebab itu, Kabupaten Bantul dijuluki Sahara van Java atau Saharanya Pulau Jawa.

Lokasinya berada di sebelah barat Pantai Parangtritis, yaitu di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Gumuk Pasir ini juga dianggap sangat istimewa dan langka, karena hanya ada empat negara di dunia yang memiliki gunung pasir, salah satunya Indonesia. Gumuk Pasir ini bahkan menjadi salah satu warisan dunia (world heritage) oleh PBB. (Jihan Karina Lasena)


Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi

Infografis TMII Lepas dari Keluarga Soeharto (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya