Liputan6.com, Jakarta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mengklaim, Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi stadion pertama di Indonesia yang akan menggunakan rumput hybrid perpaduan rumput sintetis dan alami.
Secara komposisi, rumput hybrid 5 persennya merupakan rumput sintetis Italia berjenis Limonta, dan 95 persennya rumput alami dengan jenis Zoysia Matrella yang di datangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.
Advertisement
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo mengatakan, standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA. Termasuk mencampur rumput hybrid dan alami hingga masalah ketebalannya.
"Sedangkan untuk rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah pengalaman dan khusus untuk membuat rumput sepak bola," jelasnya, Sabtu (26/6/2021).
Menurut Nadia, penggunaan rumput hybrid Jakarta International Stadium pun berdasarkan hasil studi banding dengan sejumlah negara yang telah memiliki stadion berstandar FIFA, seperti di Singapura, Inggris, dan Spanyol.
Benefit lainnya, dia menambahkan, penggunaan rumput hybrid membuat biaya pemeliharaan lebih efektif. Uniknya lagi, perawatan rumput alami berjenis Zoysia Matrella asal Boyolali tidak menggunakan pestisida, melainkan burung kaki bayam.
Nantinya, akan ada 5-10 ekor burung kaki bayam yang dipelihara di kawasan stadion. Selain untuk pemeliharaan, tujuannya untuk memastikan rumput alami JIS terbebas dari hama seperti ulat dan serangga.
"Burung kaki bayam ini nanti kita pelihara. Nantinya juga akan ada kandangnya sekaligus pawangnya di sekitar JIS," kata Nadia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Daya Tahan 3 Kali Lipat
Nadia memaparkan, selain memiliki daya tahan tiga kali lipat dibanding rumput alami, penggunaan rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.
"Keunggulan lainnya, rumput hybrid sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Hal ini menjadi pertimbangan utama, sebab lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta," ujar Nadia.
Merujuk laporan Jakpro, progres pembangunan kontruksi Jakarta International Stadium telah mencapai 60,28 persen. Jakpro dan pihak kerja sama operasi (KSO) proyek berhasil melakukan pengangkatan rangka atap (lifting) pada Kamis (17/6/2021).
Setelah proses pengangkatan rangka atap berhasil, proses selanjutnya yakni penyambungan struktur atap pada kepala kolom (pier head). Penyambungan dengan menggunakan end-truss sebagai adjustment dengan metode welding/pengelasan di atas. Penyambungan end truss dengan struktur atap kurang lebih memakan waktu 14 hari pelaksanaan.
Advertisement