Liputan6.com, Jakarta - Tembakan mengenai helikopter yang membawa Presiden Kolombia Iván Duque, saat terbang di dekat perbatasan dengan Venezuela.
Dikutip dari laman BBC, Sabtu (26/6/2021) Pesiden Iván Duque menaiki helikopter itu menuju Cúcuta di provinsi Norte de Santander, bersama Menteri Pertahanan, Menteri dalam Negeri Kolombia, dan gubernur provinsi.
Advertisement
Seorang juru bicara kepresidenan Kolombia mengatakan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Duque mengecam dan menyebut kejadian itu "serangan pengecut", juga menyatakan dirinya tidak takut "dengan kekerasan atau aksi terorisme".
"Negara kami kuat dan Kolombia kuat untuk menghadapi ancaman semacam ini," kata Duque dalam sebuah video yang diposting di Twitter.
Ditambahkannya juga, bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas tembakan itu.
Kesaksian Penumpang Helikopter Presiden Kolombia
Surat kabar lokal Kolombia, Semana melaporkan bahwa para penumpang helikopter sempat mendengar suara seperti ada sesuatu yang menabrak mesin - saat helikopter akan mendarat.
Tentara Pembebasan Nasional (ELN) berhaluan kiri beroperasi di wilayah Catatumbo, yang membentang di perbatasan Kolombia-Venezuela.
Didirikan pada tahun 1964 untuk memerangi ketidaksetaraan dalam distribusi tanah dan kekayaan, ELN adalah kelompok pemberontak terbesar di negara itu dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kolombia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Awal bulan ini, ELN membantah terlibat dalam serangan bom mobil di sebuah pangkalan militer di Kukuta.
Serangan bom itu melukai 36 orang, termasuk dua penasihat militer AS.
Advertisement