Top 3: Joe Biden Sebut Penutupan Koran di Hong Kong sebagai Hari Menyedihkan Disorot

Berita tentang Joe Biden yang menilai penutupan koran Hong Kong Apple Daily sebagai hari menyedihkan menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jun 2021, 11:13 WIB
Orang-orang mengantre untuk edisi terakhir Apple Daily di stan surat kabar di sebuah jalan pusat kota di Hong Kong, Kamis (24/6/2021). Ratusan orang mengantre pada Kamis dini hari untuk membeli edisi cetak terakhir surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily. ( AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut penutupan surat kabar independen Hong Kong, Apple Daily, sebagai "hari yang menyedihkan bagi kebebasan pers di Hong Kong dan seluruh dunia".

Berita tentang Joe Biden yang menilai penutupan koran Hong Kong Apple Daily sebagai hari menyedihkan menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Sabtu (26/6/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang studi Inggris yang mengatakan bahwa kasus COVID-19 pertama di China mungkin terjadi pada Oktober 2019.

Para peneliti dalam studi tersebut, merupakan peneliti dari Universitas Kent di Inggris.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu Perdana Menteri Australia Scott Morrison, yang dikritik karena sistem karantina di hotel yang kerap kacau.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


1. Penutupan Koran Hong Kong Apple Daily Dinilai Joe Biden Sebagai Hari Menyedihkan

Seorang wanita mencoba mengambil gambar edisi terakhir Apple Daily di depan stan surat kabar di mana orang-orang antre untuk membeli koran di sebuah jalan pusat kota di Hong Kong, Kamis (24/6/2021) Apple Daily mencetak edisi terakhir, Kamis (24/6), setelah 26 tahun beroperasi. (AP Photo/Vincent Yu)

 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut penutupan surat kabar independen Hong Kong, Apple Daily, sebagai "hari yang menyedihkan bagi kebebasan pers di Hong Kong dan seluruh dunia," menyalahkan China atas "penindasan yang intensif."

"Melalui penangkapan, ancaman, dan pemaksaan melalui Undang-Undang Keamanan Nasional yang menghukum kebebasan berbicara, Beijing bersikeras menggunakan kekuatannya untuk menekan media independen sekaligus membungkam perbedaan pendapat," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Presiden AS itu menuduh Beijing mengingkari "kebebasan dasar dan menyerang otonomi dan institusi serta dan proses demokrasi di Hong Kong."

 

Baca selengkapnya....

 


2. Studi Inggris: Kasus COVID-19 Pertama di China Mungkin Terjadi Oktober 2019

Ilustrasi Test COVID-19 (Photo by Waldemar Brandt on Unsplash)

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus yang dapat menjadi penyebab COVID-19 bisa mulai menyebar di China pada awal Oktober 2019--dua bulan sebelum kasus pertama diidentifikasi di pusat Kota Wuhan.

Dikutip dari CNA, Jumat (26/5/2021), para peneliti dari Universitas Kent Inggris menggunakan metode dari ilmu konservasi untuk memperkirakan bahwa SARS-CoV-2 pertama kali muncul dari awal Oktober hingga pertengahan November 2019--menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Pathogens.

Mereka memperkirakan tanggal kemunculan virus tersebut paling mungkin terjadi pada 17 November 2019 dan dapat menyebar secara global pada Januari 2020.

 

Baca selengkapnya....


3. PM Australia Scott Morrison Dikritik Lantaran Sistem Karantina di Hotel Kerap Bikin Kacau

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (AP/Andrew Taylor)

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berkomitmen agar pusat karantina COVID-19 dikelola lebih baik, setelah berbulan-bulan dikritik tentang sistem di hotel kerap bikin kacau.

Sejak November 2020, lebih dari delapan penguncian telah terjadi di berbagai ibu kota negara bagian di seluruh Australia termasuk Melbourne, Brisbane, Perth, dan Adelaide karena 'kebocoran' yang muncul dari hotel karantina.

Australia telah memberlakukan penutupan perbatasan dan tindakan karantina yang ketat sejak Maret 2020 untuk mencegah COVID-19 keluar dari negara itu. Namun, berita buruk kembali akan menimpa warga Sydney.

 

Baca selengkapnya....


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya