Liputan6.com, Jakarta - Layaknya smartphone, mobil pintar yang saat ini terus ditampilkan masing-masing pabrikan otomotif juga menyertakan sistem operasi di dalamnya.
Fungsinya, dengan adanya sistem operasi tersebut pada mobil, menjadi jembatan bagi pemiliknya untuk mengaktifkan beberapa fitur. Sistem operasi ini juga terus disempurnakan agar kinerja fitur tersebut lebih mudah digunakan, serta memberikan kenyamanan dalam pemggunaannya.
Advertisement
Sadar akan hal tersebut, pabrikan otomotif Jerman, Mercedes-Benz, telah merencanakan untuk melakukan pembuatan sistem operasi sendiri. Dalam keterangan resminya, sistem operasi tersebut akan dinamakan Mercedes-Benz Operating System (MB.OS).
Rencana tersebut saat ini masih dalam pengembangan, di mana mereka menargetkan akan merilis sistem operasi tersebut pada 2024.
Untuk bisa menciptakan sistem operasi itu sendiri, Mercedes-Benz, dikabarkan siap mempekerjakan sebanyak 3.000 engineer software. Nantinya, sepertiga dari total tersebut akan langsung bekerja dk fasilitas mereka di Sindelfingen, Jerman.
"Sistem saraf pusat mobil dan dalam jangka panjang, Mercedes akan mengandalkan pengembangan internal untuk lebih dari 60 persen perangkat lunak yang digunakannya," jelas Chief Technology Officer Mercedes-Benz, Sajjad Khan, melalui keterangan resminya.
Memungkinkan Pengoperasian Lewat Smartphone
Ini akan melampaui sistem khusus mobil ke sistem cloud dan Internet of things. Selanjutnya, OS akan memungkinkan pembaruan dan peningkatan selama seluruh siklus hidup kendaraan seperti yang dimungkinkan dengan smartphone dan perangkat elektronik lainnya.
Sistem operasi baru ini juga akan memberi Mercedes peluang baru untuk meningkatkan pendapatan, misalnya dengan menawarkan langganan fitur digital yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh pemilik setelah membeli kendaraan.
Advertisement