Liputan6.com, Jakarta - Pria dan wanita memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang dialaminya juga berbeda. Meskipun memiliki penyakit dan gejala yang sama, tetapi efek yang ditimbulkan oleh tubuh akan berbeda.
Sehingga pada wanita biasanya diperlukan perawatan khusus. Mengutip Johns Hopkins Medicine, Minggu (26/6/2021), kondisi ini telah mendapat pengakuan bahwa perbedaan gender antara pria dan wanita ternyata dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan obat-obatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut para peneliti, faktor genetik dan hormon yang berbeda membuat mereka mengalami penyakit dan pengobatan berbeda. Mengutip dari Vital Record, pria memiliki hormon testosteron lebih tinggi. Sedangkan, pada wanita pra-menopause kadar estrogen dan progesteronnya yang lebih tinggi.
Hormon estrogen itu membuat wanita memiliki tingkat infeksi lebih rendah, karena hormon itu berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi. Namun, dampak negatifnya adalah penyakit autoimun cenderung berkembang lebih tinggi dibanding pria.
Saat kadar estrogen menurun, berbagai penyakit yang sedang dialami semakin berkembang dengan cepat. Melansir dari Regis College, berikut penyakit yang sering dialami oleh wanita.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Kanker Payudara
Ini menjadi penyakit kanker paling aktif yang dialami banyak wanita. Mereka yang tinggal di negara maju cenderung rentan terkena kanker payudara karena memiliki rentang usia yang lebih panjang.
Kanker yang berasal dari lapisan susu ini dapat menyebar ke organ lain dan merusaknya.
Advertisement
2. Kanker Ovarium dan Serviks
Kanker serviks merupakan penyakit yang berasal dari bagian bawah rahim. Pengidapnya akan mengalami rasa sakit ketika berhubungan dan timbul cairan.
Sedangkan, kanker ovarium berasal dari saluran tuba. Namun, penyakit ini perlu dicegah sedini mungkin karena memiliki gejala yang samar.
3. Autoimun
Penyakit ini mayoritas dialami oleh wanita, bahkan peneliti alami kebingungan karena hal itu. Autoimun terjadi saat virus menyerang sel-sel sehat. Gejala yang paling sering dirasakan, seperti demam, iritasi kulit, kelelahan dan vertigo.
Advertisement
4. Depresi dan Kecemasan
Saat akan mengalami menstruasi, wanita biasanya mengalami beberapa gangguan pada tubuh yang biasa disebut premenstrual syndrome.
Mereka biasanya mengalami stres, perubahan emosional, hingga gangguan kecemasan. Wanita juga sering mengalami depresi saat memasuki peralihan ke menopause.
5. Gangguan Ginekologi
Wanita sering mengalami pendarahan dan keputihan saat memasuki siklus menstruasi. Kondisi itu dianggap sebagai hal yang normal.
Akan tetapi, bila mengalami gejala lain yang tidak biasa dan sering buang air kecil, tandanya tubuh mengalami infeksi. Jika kondisi itu dibiarkan, maka akan menderita penyakit gangguan ginjal atau infertilitas.
Advertisement