Dokumen Rahasia Militer Inggris Tertinggal di Halte Bus, Berisi 4 Hal Berikut

Dokumen rahasia militer ini berasal dari Kementerian Pertahanan Inggris. Apa isinya?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Jun 2021, 19:44 WIB
Seorang pria berjalan keluar dari stasiun kereta bawah tanah pada pagi pertama penerapan lockdown nasional ketiga di Kota London, Inggris, 5 Januari 2021. Inggris memasuki lockdown nasional ketiga sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, London - Dokumen rahasia milik Kementerian Pertahanan Inggris dilaporkan tertinggal di halte bus di Kent. Isi dokumen itu terkait insiden maritim HMS Defender Inggris dengan kapal Rusia, serta isu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan Afganistan

Dilaporkan BBC, Minggu (27/6/2021), pihak Kementerian Pertahanan Inggris juga telah mengakui kalau seorang pegawai kehilangan dokumen-dokumen pertahanan yang bersifat sensitif. Saat ini, pihak kementerian enggan berkomentar lebih jauh.

Total dokumennya mencapai hampir 50 halaman yang ditemukan di tumpukan di belakang halte bus di Kent pada Selasa lalu. Seorang warga menghubungi BBC ketika menyadari bahwa dokumen itu sensitif.

Dokumen-dokumen itu juga terdiri atas email dan presentasi PowerPoint milik pejabat senior di Kementerian Pertahanan.

Berikut rangkuman isinya:


1. HMS Defender dan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Pada Rabu (23/6), kapal HMS Defender milik Inggris diberikan tembakan peringatan oleh Rusia karena berada di wilayah sensitif di dekat Crimea. Wilayah Crimea menjadi sengketa antara Rusia dan Ukraina.

Kasus maritim itu ternyata sudah dikalkulasi dengan hati-hati oleh pemerintahan Inggris untuk menunjukan dukungan ke Ukraina.

Jalur HMS Defender ternyata sudah dibahas oleh pemerintah yang meyakini jalurnya akan aman menuju air wilayah Ukraina. Namun, salah satu presentasi yang bocor telah mengingatkan bahwa angkatan laut dan udara Rusia bakal merespons dengan asertif.

Pemerintah menyediakan dua jalur bagi HMS Defender. Rute tersebut bisa membuka peluang bagi Inggris untuk bertemu pemerintah Ukraina di wilayah perairan Ukraina.

Selain itu, ada tiga respons yang diperkirakan akan diberikan Rusia, mulai dari respons "aman dan profesional" hingga "tidak aman maupun profesional." Ketika insiden terjadi, Rusia memberikan respon agresif.

Sebetulnya Inggris menyiapkan rute alternatif yang lebih aman, namun presentase itu mencatat bahwa rute itu bisa membuat Inggris digambarkan "takut/lari" sehingga Rusia bisa mengklaim bahwa Inggris menyetujui klaim kontroversial Rusia di perairan Crimea.


2. Afghanistan

Suasana lokasi sehari setelah serangan di Kabul, Afghanistan (15/1). Menurut pejabat setempat, seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak pada Senin malam. (AP Photo/Rahmat Gul)

Salah satu dokumen itu bertuliskan "Secret UK Eyes Only." Isinya adalah rekomendasi terkait jejak militer Inggris di Afganistan setelah Presiden AS Joe Biden dan NATO ingin mengurangi militer di Afganistan.

Dokumen itu membahas permintaan AS kepada Inggris dalam beberapa area spesifik, serta bertanya apakah ada pasukan khusus Inggris yang akan tetap di Afganistan setelah penarikan mundur selesai.

BBC enggan meliput laporan itu secara detail karena menyangkut keamanan personel Inggris di Afganistan. Namun, dokumen itu menyebut Afganistan semakin berbahaya.

Kementerian Pertahanan Inggris berkata pasukan Inggris di Afganistan rentan diserang jaringan pelaku yang kompleks. Inggris lantas masih membuka opsi mundur secara penuh.

Sejak perjanjian AS-Taliban di Februari 2020, tidak ada pasukan Inggris yang meninggal di Afganistan. Namun, Inggris ragu bahwa situasi ini dapat terus berjalan.


3. Uni Eropa

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelum pertemuan di kantor pusat Uni Eropa di Brussel, Rabu, 9 Desember 2020. (Foto: Olivier Hoslet, Pool via AP)

Dokumen itu juga membahas masalah ekspor senjata, serta observasi sensitif tentang area-area yang bisa membuat Inggris berkompetisi dengan sekutu-sekutu di Eropa.

Ada juga kekhawatiran tentang Inggris pasca-Brexit. Menteri Pertahanan Ben Wallace bersikeras agar Join Armament Cooperation (OCCAR) yang terdiri atas Inggris dan lima negara Eropa lain agar tidak "dibajak" oleh masuknya Komisi Eropa.


4. China

Presiden Cina Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Ada sedikit observasi mengenai beberapa bulan pertama Joe Biden sebagai presiden AS, salah satunya terkait China dan Indo-Pasifik.

Pihak Inggris menilai posisi pemerintah AS saat ini masih melanjutkan dari pemerintahan Donald Trump.

Inggris juga masih menantikan melihat AS apakah akan sungguh mempraktekan aspirasinya untuk berkonsultasi dengan sekutu terkait hal-hal penting.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya