Lonjakan Kasus COVID-19 Bakal Tekan IHSG, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) akan berada di kisaran 5.913-6.123 pada Senin, 28 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2021, 06:00 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Senin, (28/6/2021). Lonjakan kasus COVID-19 akan menekan laju IHSG.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menuturkan, kasus COVID-19 kembali cetak rekor menjadi sentimen negatif di pasar saham. Pelaku pasar akan merespons negatif, menurut Reza lantaran dampak penambahan kasus COVID-19 menimbulkan kekhawatiran penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang lebih ketat.

"Dampak secara langsung ada. Pasar bisa merespons sentimen yang ada. Penambahan jumlah kasus COVID-19 akan memberikan sentimen negatif di pasar,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin pekan ini.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Indonesia melaporkan penambahan 21.342 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Minggu, 27 Juni 2021. Dengan demikian kasus harian COVID-19  menjadi 2.115.304 kasus.

Reza menilai, pemerintah belum akan menerapkan PSBB. Hal ini mengingat penerapan PSBB akan menekan aktivitas ekonomi sehingga menekan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, menurut Reza, pelaku pasar akan mencermati perkembangan program vaksinasi COVID-19 untuk hadapi lonjakan kasus COVID-19.

Sedangkan dari sentimen luar negeri, Reza menilai, belum ada yang signifikan. Lantaran pasar telah merespons pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. “Sentimen dari luar negeri dari data ekonomi seperti manufaktur di China dan Amerika Serikat,” ujar Reza.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah dalam fase konsolidasi wajar. Hal ini karena masih minim sentimen yang dapat mengangkat kenaikan IHSG.

"Hingga jelang berakhirnya semester yang pertama investor asing belum terlihat mencatatkan pertumbuhan capital inflow secara signifikan, selain itu kondisi ekonomi Indonesia masih menunjukkan lambatnua perputaran roda ekonomi,” ujar Reza.

Oleh karena itu, William menilai potensi penurunan IHSG terlihat lebih besar dibandingkan penguatan.”IHSG berpotensi bergerak melemah. IHSG di kisaran 5.913-6.123,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Selain itu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya